6 Sesar Aktif di Jawa Barat, 3 Diantaranya di Sukabumi!

Jumat 24 Desember 2021, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com Sesar atau fault merupakan patahan atau rekahan pada lapisan batuan di kerak bumi. Sesar yang berukuran besar bisa menjadi batas antar lempeng. Di Jawa Barat sendiri terdapat beberapa sesar aktif yang salah satunya melintasi Sukabumi.

Sesar terjadikan dikarenakan gaya endogen (energi dari dalam Bumi) baik berupa tarikan maupun tekanan yang menyebabkan pergeseran dan perpindahan lapisan batuan.

Jika gaya endogen yang dihasilkan Bumi besar akan menyebabkan Sesar bergerak/bergeser dengan cepat sehingga menyebabkan gempa bumi.

Berikut ini enam sesar aktif yang ada di Jawa Barat, salah satunya melewati Sukabumi.

1. Sesar Cimandiri

photo(Ilustrasi) Sesar Cimandiri - (facebook.com/ekspedisipalukoro)

Sesar Cimandiri merupakan salah satu sesar tertua yang ada di Indonesia. Jalur sesar ini diawali dari Teluk Pelabuhan Ratu, Sukabumi memanjang ke arah timur melewati Lembah Sungai Cimandiri, lanjut ke Cipatat dan Rajamandala, Bandung Barat. Sesar ini lanjut memanjang ke Gunung Tangkuban Parahu dan berakhir di wilayah Subang. Sesar ini menjadi salah satu yang terpanjang di Jawa Barat.

Sesar Cimandiri merupakan jenis sesar mendatar dan miring yang memanjang dari barat daya hingga timur laut Jawa Barat.

Sesar Cimandiri pernah menunjukkan aktivitasnya dengan peristiwa gempa bumi di Cianjur pada tahun 1844 dan 1982 serta di Padalarang pada tahun 1910.

Meski saat ini aktivitas Sesar Cimandiri tidak terlalu signifikan, namun beberapa aktivitas menyebabkan beberapa gempa bumi dengan kekuatan rendah.

2. Sesar Garut Selatan (Garsela)

photo(Ilustrasi) Sesar Garsela - (seequent.com)

Sesar Garut Selatan atau Garsela memanjang dari barat daya hingga timur laut wilayah Garut. Sesar aktif ini menimbulkan beberapa gempa kecil, salah satunya yang terjadi pada tahun 2015.

Aktivitas Sesar Garsela juga menyebabkan gempa darat bermagnitudo 4 di tenggara Bandung dengan kedalaman pusat gempa 5 kilometer.

Baca Juga :

3. Sesar Citarik

photo(Ilustrasi) Sesar Citarik - (ingeoexpert.com)

Sesar Citarik merupakan salah sesar yang sering menjadi penyebab peristiwa kegempaan di Sukabumi. Menurut Pusat Survei Geologi Bandung, Sesar Citarik membentang dari pantai selatan Sukabumi hingga pantai utara Bekasi. Tidak hanya itu, Sesar ini juga terus memanjang ke Samudera Hindia (Laut Selatan).

Sesar Citarik diketahui membentang dari arah selatan ke barat daya dan dari utara ke timur laut. Jalur Sesar ini melalui Pelabuhan Ratu, Bogor dan Bekasi.

Pada 21 Agustus 2019, Sesar Citarik pernah menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo 3,9 dengan pusat gempa dangkal sedalam 1 kilometer.

4. Sesar Lembang

photoGunung Batu sebagai titik akhir Sesar Lembang. - (Wikipedia)

Sesar Lembang terletak di wilayah utara Bandung. Sesar Lembang diketahui membentang kurang lebih 30 km. Sesar ini juga diketahui memanjang dari barat ke timur. Sesar Lembang termasuk ke dalam jenis Sesar Mendatar.

Aktivitas Sesar Lembang pernah menyebabkan gempa bumi pada 28 Agustus 2011 dengan magnitudo 3,3 serta kedalaman yang sangat dangkal.

Akibat pusat gempa bumi yang dangkal, 384 rumah warga di Cisarua, Bandung Barat mengalami kerusakan parah.

Tidak berhenti disitu, Aktivitas Sesar Lembang juga menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo 2,8 pada 14 Agustus 2017 dan magnitudo 2,9 pada 18 Agustus 2017.

5. Sesar Baribis

photo(Ilustrasi) Sesar Baribis - (Getty Images)

Sesar Baribis merupakan sesar yang sebagian besar jalurnya berada di Jawa Barat bagian utara. Berdasarkan pencitraan dari udara, terdapat sebuah patahan yang memanjang dari barat laut hingga ke tenggara bagian utara Jawa Barat. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya sejumlah bidang sesar yang terletak di daerah Desa Baribis, Kadipaten, Majalengka.

Aktivitas Sesar Baribis yang cukup signifikan pernah menyebabkan gempa bumi di Karawang tahun 1862.

6. Sesar Cipamingkis

photo(Ilustrasi) Sesar Cipamingkis - (stuff.co.nz)

Sesar Cipamingkis terletak di bagian timur wilayah Sukabumi. Sesar Cipamingkis memiliki arah jalur dari barat daya ke timur laut.

Sesar Cipamingkis memiliki keaktifan yang signifikan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah gempa bumi yang ditimbulkan. Meskipun gempa bumi yang dihasilkan berukuran kecil namun beberapa di antaranya dirasakan oleh masyarakat.

Jalur Sesar Cipamingkis yang memanjang ke Samudera Hindia menyebabkan gempa bermagnitudo 4,2 pada 30 Oktober 2021 yang lalu.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)