Peneliti Temukan Pasien Corona Covid-19 Berisiko Alami Kelumpuhan

Selasa 21 April 2020, 10:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Infeksi virus corona Covid-19 tidak hanya menyebabkan gejala batuk, demam tinggi dan sesak napas. Tetapi, bisa menyebabkan kondisi yang lebih serius pada beberapa orang.

Dilansir dari suara.com, para ilmuwan telah memeringatkan efek samping lain dari infeksi virus corona Covid-19 yang sangat langka. Mereka menemukan beberapa pasien corona Covid-19 juga mengalami kelumpuhan.

Tim peneliti dari Mondino Foundation di Italia telah berusaha mengingatkan bahwa beberapa pasien virus corona Covud-19 mengembangkan sindrom Guillain-Barre setelah terinfeksi.

Sindrom Guillain-Barre adalah penyakit langka yang memengaruhi saraf dan menyebabkan mati rasa, kelemahan, nyeri pada kaki, tangan dan anggota badan.

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis pasien virus corona Covid-19 di tiga rumah sakit berbeda di Italia sejak 28 Febuari hingga 21 Maret 2020.

Selama waktu itu, para peneliti menemukan bahwa lima pasien corona Covid-19 mengembangkan sindrom Guillain Barre yang membuatnya lumpuh sementara.

Gejala yang terlihat pada 4 pasien corona Covid-19 termasuk kelemahan tungkai bawah dan paresthesia, yakni sensasi terbakar pada kulit. Sementara, satu pasien corona Covid-19 lainnya mengalami kelumpuhan wajah dan bicara cadel.

"Interval antara timbulnya gejala corona Covid-19 dan gejala pertama sindrom Guillain-Barre berkisar antara 5 hingga 10 hari," kata para peneliti yang dipimpin oleh Dr Gianpaolo Toscano dikutip dari Mirror.

NHS menjelaskan biasanya sistem kekebalan tubuh bekerja dengan menyerang kuman yang masuk ke dalam tubuh. Tetapi, ada sesuatu yang salah pada orang dengan sindrom Guillain-Barre, karena kuman itu menyerang dan merusak saraf.

"Tidak jelas penyebabnya, tetapi kondisi ini sering terjadi setelah infeksi. Terutama infeksi saluran udara, seperti flu atau infeksi sistem pencernaan, seperti keracunan makanan atau gangguan perut (gastroenteritis)," jelas NHS.

Sindrom Guillain-Barre ini sebelumnya juga terlihat pada pasien dengan infeksi lain, termasuk pasien dengan penyakit Zika.

Para peneliti menjelaskan bahwa interval 5 hingga 10 hari antara timbulnya penyakit virus dan gejala pertama sindrom Guillain-Barre mirip dengan interval yang terlihat pada sindrom Guillain-Barre selama atau setelah infeksi lain.

"Meskipun banyak agen infeksi yang telah dikaitkan dengan sindrom Gullain-Barre, tetapi mungkin ada kecenderungan untuk infeksi sebelumnya dengan Campylobacter, virus Epstein-Barr, cytomegalovirus dan virus Zika," jelasnya.

Kali ini, peneliti menemukan ada hubungan antara sindrom Guillain-Barre dan infeksi virus corona Covid-19. Laporan mengenai hal ini muncul ketika seorang radiografer NHS pulih dari sindrom Guillain-Barre akibat virus corona Covid-19.

Ia bernama Paul Skegg (42) yang mengembangkan sindrom Guillain-Barre ketika dirawat di Darent Valley Hospital di Dartford, Kent. Menurut Dr Jonathan Kwan, direktur divisi medis di rumah sakit Kent, mengatakan kondisi yang dialami oleh Paul Skegg merupakan kasus pertama.

Jonathan Kwan pun berusaha mengatasi kondisi Paul Skegg dengan memberinya perawatan infus imunoglobulin, ekstrak plasma dari donor darah yang dipasok oleh National Tranfusion Service.

"Tanpa perawatan ini, Paul mungkin sudah berada dalam daftar pasien yang menggunakan ventilator terlama. Karena, perawatan ini membuat pemulihannya lebih cepat," jelas Jonathan.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Science14 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 14 Mei 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi dan Sekitarnya

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Selasa 14 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi14 Mei 2024, 01:21 WIB

Berbisa Mematikan, Mengenal Ular Welang yang Gigit Balita Sukabumi hingga Meninggal

Balita perempuan di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, meninggal dunia akibat gigitan ular yang diduga jenis ular welang (Bungarus fasciatus).
Ular Welang (Bungarus fasciatus) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi14 Mei 2024, 00:05 WIB

Resahkan Warga, Polisi Amankan 30 Preman dan Jukir Liar di Kota Sukabumi

Sebanyak 30 juru parkir liar dan preman di beberapa ruas Jalan maupun minimarket di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota, Senin (13/5/2024) siang.
Juru Parkir dan Preman di Kota Sukabumi diamankan ke Mapolres Sukabumi Kota | Foto : Ist
Sukabumi13 Mei 2024, 23:37 WIB

Optimalisasi Layanan, Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi Pasang Alat Antisipasi Water Hammer

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Mandiri (Perumdam TJM) Kabupaten Sukabumi cabang Parakansalak melakukan optimalisasi pelayanan air yang akan didistribuikan ke wilayahnya.
Pemasangan pentil untuk optimalisasi pelayanan air di Perumdam TJM Parakansalak Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi13 Mei 2024, 22:49 WIB

Belasan Murid SD di Sukaraja Sukabumi Diduga Keracunan Jajanan, Ini Kronologinya

Polisi ungkap kronologi belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi diduga keracunan makanan usai santap jajanan asal China.
Belasan murid SD di Sukaraja Sukabumi yang diduga keracunan jajanan saat dibawa ke Puskesmas oleh pihak sekolah. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih13 Mei 2024, 22:23 WIB

Waktu Persiapan Mepet, Fahmi Gagal Melaju di Pilkada Kota Sukabumi dari Perseorangan

Seorang anak muda yang peduli terhadap kemajuan Kota Sukabumi, Fahmi Dzikri gagal meneruskan perjuangannya untuk maju dalam Pilkada Kota Sukabumi melalui jalur perseorangan (calon independen).
Fahmi Dzkri, Bakal Calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi dari jalur perseorangan | Foto : SU
Sukabumi13 Mei 2024, 21:55 WIB

Buka Bimtek Strategi Pemasaran Pariwisata Lewat Medsos, Ini Harapan Plt Kadispar Sukabumi

Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni membuka kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Komunikasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Sosial.
Plt Kadispar Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni saat membuka bimtek strategi pemasaran pariwisata dan Ekraf melalui medsos. (Sumber : Istimewa)
Sehat13 Mei 2024, 21:15 WIB

11 Jenis Ikan Laut dengan Kandungan Tinggi Purin yang Tidak Aman untuk Asam Urat

Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat.
Ilustrasi - Ikan laut tinggi purin sangat dilarang dikonsumsi untuk penderita asam urat. (Sumber : pexels.com/@energepic.com).
Sukabumi13 Mei 2024, 21:14 WIB

Menderita Hidrosefalus, Bayi Asal Ciracap Sukabumi Butuh Bantuan

Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi menderita penyakit Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk pengobatan.
Siti Syazia Almaira (1 tahun) asal Ciracap Sukabumi menderita penyakit  Hidrosefalus dan membutuhkan biaya untuk berobat | Foto : Ist
Sukabumi13 Mei 2024, 21:12 WIB

Tindaklanjuti SE Pj Gubernur Jabar, Disdik Sukabumi Perketat Izin Study Tour Sekolah

Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi resmi terbitkan surat himbauan terkait study tour. Berikut isinya
Ilustrasi study tour naik bus. | Sumber Foto: Pixabay