Gempa Lombok, PVMBG Temukan Sesar Baru

Selasa 14 Agustus 2018, 03:22 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kasbani, mengatakan, tim yang dikirim memeriksa dampak kerusakan akibat gempa Lombok yang terjadi 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2018 menemukan sesar baru.

 “Tim tanggap darurat menyebut sesar permukaan ini sebagai Sesar Naik Lombok Utara,” kata dia di kantornya, di Bandung, Senin, 13 Agustus 2018.

Kasbani mengatakan sesar tersebut baru teridentifikasi setelah memeriksa kerusakan yang terjadi akibat dua gempa Lombok masing-masing berkekuatan 6,4 Skala Richter dan 7 Skala Richter yang berselang hanya sepekan.

“Sesar Naik Lombok Utara ini berarah barat-timur membentuk zona sesar dengan sebaran utara-selatan. Diperkirakan masih berasosiasi dengan Sesar Naik Busur Belakang Flores (Flores Back Arc Thrusst),” kata dia.

Sesar tersebut dipetakan Tim Tanggap Darurat yang bekerja dua pekan, sehari setelah gempa Lombok pertama tanggal 29 Juli 2018 dengan kekuatan 6,4 Skala Richter. Tim meneruskan pemeriksaannya setelah gempa kedua selang sepekan kemudian yang menghantam Lombok pada 5 Agustus 2018 dengan kekuatan hingga 7 Skala Richter. “Sesar ini yang menyebabkan kerusakan parah di daerah yang dilaluinya,” kata Kasbani.

Kasbani mengatakan, jejak sesar yang muncul di permukaan itu berupa retakan tanah, serta tanah yang bergerak naik hingga setengah meter. “Sesar permukaan berarah barat-timur itu mengindikasikan gerakan naik dengan offset vertical di Desa Sambil Bengkol, Kayangan, dan Selengan bervariasi antara 2 cm hingga 50 cm,” kata dia.

Kasbani mengatakan kerusakan akibat gempa pertama yang menghantam Lombok pada 29 Juli 2018 berada di wilayah Kabupaten Lombok Timur. Kerusakan terkonsentrasi di Dusun Malempo di Desa Obel-Obel, Dusun Katapang di Desa Mandayin; keduanya di Kecamatan Sambelia, serta Desa Sajang di Kecamatan Sembalun.

“Di tiga lokasi itu ditemukan retakan tanah yang berarah barat-timur. Retakan ini yang menyebabkan kerusakan parah pada bangunan yang dilaluinya,” kata dia.

Sementara gempa kedua yang menghantam Lombok sepekan kemudian terkonsentrasi di Lombok Utara. Kerusakan berat akibat gempa dengan kekuatan 7 Skala Richter itu tersebar di Dusun Tampes Desa Selengan, Dusun Braringan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, dan Desa Sambik Bengkol Kecamatan Gangga.

“Daerah tersebut tersusun oleh endapan Kuarter berupa rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan dan endapan aluvial pantai. Karakteristik endapan Kuarter ini memperbesar efek goncangan gempa bumi,” kata Kasbani.

Kasbani mengatakan, gempa Lombok juga menimbulkan likuifaksi atau pelulukan tanah. Peristiwa likuifaksi tersebut diikuti dengan memancarnya air ke permukaan tanah. Jejak fenomena likuifaksi tersebut ditemukan tersebar di Kecamatan Gangga, Kayangan, dan Bayan.

“Likuifaksi menyebabkan kekuatan daya dukung tanah itu berkurang, sehingga tidak bisa memberikan dukungan yang kuat pada bangunan di atasnya, akhirnya bangunan roboh,” kata dia.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi, PVMBG, Sri Hidayati mengatakan, tiga penyebab kerusakan bangunan akibat gempa Lombok. “Satu goncangan. Ada gedung yang roboh, bisa disebabkan oleh goncangannya. Kedua oleh surface rupture (sesar permukaan) atau deformasi di permukaan dan bahaya ikutannya yaitu gerakan tanah, dan ketiga likuifaksi,” kata dia di Bandung, Senin, 13 Agustus 2018.

Sri mengatakan, retakan yang ditemukan bervariasi panjangnya. Salah satu yang terpanjang ditemukan di Desa Sambik Bengkol dengan panjang 370 meter. “Semua area yang dilalui itu, rumah-rumahnya roboh, rusak semua,” kata dia.

Gempa Lombok juga meninggalkan jejak pergeseran naik atau off-set vertikal . “Pergeseran vertikal itu dari yang 2 cm sampai 50 cm. Kita bisa melihat betapa kuatnya gempa Magnitudo 7 itu di daerah Lombok Utara dalam hal ini di Selengan, Sambik Bengkol, dan Desa Kayangan,” kata Sri.

Sri mengatakan, pemerintah daerah setempat diminta menghindari membangun di atas daerah yang retak serta jejak-jejak pergerakan sesar naik. “Daerah ini kalau nanti kita bangun lagi, di situ kemudian terjadi gempa lagi, kemungkinan akan mengalami kerusakan yang sama,” kata Sri.

PVMBG memberikan sejumlah rekomendasi dari hasil penelitian tim tanggap darurat tersebut, di antaranya meminta pemda setempat agar bangunan vital yang mengundang konsentrasi banyak orang agar mengikuti kaidah bangunan tahan gempa, menghindari membangun pada daerah seputaran lereng terjal, serta melarang membangun di atas zona pergeseran tanah dan retakan akibat gempa Lombok, serta pemda diminta merevisi RTRW di Lombok Timur dan Lombok Utara.

“Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara agar segera merevisi RTRW berdasarkan peta kawasan rawan bencana geologi yang dikeluarkan Badan Geologi mencakup bencana gempa bumi, tsunami, gunung api, dan gerakan tanah,” kata Kasbani.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 19:28 WIB

Sodikin Optimis Timnas Indonesia Menang Lawan Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23

Terkait prediksi skor, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Sodikin sebut yang paling penting adalah timnas Indonesia bisa meraih kemenangan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, M Sodikin (Sumber : akun fb PKS Kabupaten Sukabumi)
Keuangan29 April 2024, 19:00 WIB

7 Gaya Hidup Orang Miskin yang Membuatnya Sulit Kaya

Hati-hati, Jangan Tiru Gaya Hidup Orang Miskin yang Membuatnya Sulit Kaya Ini!
Ilustrasi. Orang Miskin Banyak Gaya (Sumber : Pexels/LizaSummer)
Keuangan29 April 2024, 18:54 WIB

Awal Triwulan II 2024, Realisasi Belanja di KPPN Sukabumi Capai Rp6,4 Triliun

Realisasi belanja negara yang disalurkan melalui KPPN Sukabumi berhasil mencapai Rp6,4 triliun di awal Triwulan II 2024.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)
Life29 April 2024, 18:30 WIB

6 Kebiasaan Penting yang Membuat Mental Semakin Kuat dan Matang, Yuk Terapkan!

Menerapkan kebiasaan tertentu akan membantu diri memiliki mental yang kuat dan tidak mudah rapuh dalam menjalani kehidupan yang keras.
Ilustrasi. Memiliki kebiasaan yang membuat mental kuat. Sumber foto : Pexels/ Nothing Ahead
Bola29 April 2024, 18:00 WIB

Baca Doa Ini Agar Timnas Indonesia Menang Melawan Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Mari kita doakan bersama agar Timnas Indonesia dapat meraih kemenangan dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Mari kita doakan bersama agar Timnas Indonesia dapat meraih kemenangan dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. (Sumber : pssi.org).
Sukabumi Memilih29 April 2024, 17:40 WIB

PKB, Demokrat dan PKS Sepakat Berkoalisi untuk Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Deklarasi koalisi PKB, Demokrat dan PKS untuk Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 ini rencananya digelar pada 4 Mei 2024 mendatang.
Hasil pertemuan di teras muara Palabuhanratu, PKB, Demokrat dan PKS sepakat untuk berkoalisi di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : SU/Ilyas)
Life29 April 2024, 17:30 WIB

6 Cara Berkelas Menghadapi Orang Licik Agar Tidak Diremehkan dan Direndahkan

Menghadapi orang licik harus dengan cara berkelas. Ini langkah supaya orang licik tidak sembarangan menipu daya demi keuntungannya sendiri.
Ilustrasi. Cara berkelas menghadapi orang licik. Sumber Foto : Pexels/Yan Krukau
Musik29 April 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Semoga Maliq & D'Essentials yang Viral di Medsos

Inilah Full Lirik Lagu Semoga Maliq & D'Essentials yang Sedang Viral di Medsos. Sudah Dengar?
Video Lirik Lagu Semoga Maliq & D'Essentials yang Viral di Medsos. Foto: YouTube/ORGANICessentials
Sukabumi29 April 2024, 16:41 WIB

Viral Video Aksi Tawuran Bersajam di Palabuhanratu Sukabumi, Satu Pelajar Terkapar

Sebuah video viral di media sosial aksi tawuran antar kelompok pelajar dengan menggunakan senjata tajam, diduga berlokasi di Jalan Patuguran, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Tangkapan layar video tawuran antar pelajar di Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ist
Film29 April 2024, 16:30 WIB

Drama Korea Queen of Tears Akhirnya Tamat, Cetak Rating Tertinggi di tvN

Drama Korea "Queen of Tears" yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won akhirnya menayangkan episode terakhirnya pada tanggal 28 April 2024.
Drama Korea "Queen of Tears" yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won akhirnya menayangkan episode terakhirnya pada tanggal 28 April 2024. (Sumber : soompi.com)