10 Hal Ini Ngangenin Buat Pelajar Sukabumi Era 80-90an

Kamis 20 Oktober 2016, 23:08 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM – Tak bisa dipungkiri, jika masa-masa SMA (sekolah menengah atas) adalah masa-masa indah remaja pada setiap generasi. Khusus bagi Anda yang menjadi anak gede pada era 80-90an, ada banyak sikap keren ketika itu, namun terlihat culun jika dibandingkan dengan era sekarang.

Sebagian kenangan yang melegenda bagi remaja era 80-90an, kami rangkum dalam tulisan “10 Hal Ini Ngangenin Buat Pelajar Sukabumi Era 80-90an” berikut:

1. Miniarta dan Deddy S. Putra

Bukanlah nama orang, tetapi dua nama perusahaan otobus (PO) yang beroperasi dengan trayek Tangerang, Depok, Bogor-Sukabumi. Keduanya biasa melewati jalur protokol melewati Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Cisaat, hingga Kota Sukabumi. Pelajar era 80-90an menjuluki bis Miniarta dengan sebutan “teh kotak”. Hal itu disebabkan disain body-nya kotak dibalut cat warna cokelat, mengingatkan kita pada merek minuman teh dalam kemasan. Miniarta menjadi bis favorit, sebagai upaya meminimalisir pengeluaran agar tersisa untuk membeli rokok. Dengan membayar gocap (Rp50) saja, anak-anak sekolah dari Parungkuda bisa sampai ke Kota Sukabumi. Ini hanya dugaan redaksi sukabumiupdate.com, mungkin Miniarta berasal dari kata "mini" yang berarti kecil, dan "arta" dalam bahasa Sunda berarti artos atau uang, uang kecil, klop! Maksa banget ya, hahaha… Selain Miniarta, Deddy S.Putra adalah PO yang populer era 80-90an. Kedua beus tilu parapat ini entah masih ada atau tidak.

2. SPP Murah

Murahnya biaya pendidikan di era 80-90an tak bisa dipungkiri, bahkan jika dikomparasi dengan nilai uang dan value dengan biaya pendidikan era sekarang sekalipun. Untuk masuk jadi peserta didik di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Cibadak, calon siswa hanya dipungut uang bangunan sebesar Rp200 ribu saja, dan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) Rp3 ribu per bulan. Sementara Sekolah Teknologi Menengah (STM) Negeri Sukabumi (sekarang SMK/sekolah menengah kejuruan) dipungut uang pangkal Rp350 ribu. Nominal itu sudah termasuk empat stel seragam sekolah (putih abu, putih putih dan baret, baju praktek, dan baju olah raga), SPP yang harus dibayar Rp5 ribu per bulan.

3. Buku Letjes

Boekoe tipis legendaris ini bersampul biru, untuk buku paling tipis harganya cuma gocap (Rp50) saja. Letjes termasuk pabrik kertas tertua di Indonesia, setelah Pabrik Kertas Padalarang. Menurut catatan Wikipedia, pabrik ini didirikan pada masa penjajahan Belanda, tepatnya tahun 1939, mulai beroperasi tahun 1940, dengan kapasitas produksi sebesar 10 ton per hari. Sejak Mei 2010, Kertas Letjes berhenti beroperasi karena Perusahaan Gas Negara (PGN) menghentikan pasokan gasnya, lantaran Kertas Letjes punya tunggakan utang sebesar Rp41 miliar. 4 Juni 2012, Kertas Letjes mulai beroperasi kembali. Lantas bagaimana dengan Boekoe Letjes?

4. Sepatu Warrior dan Dragon Fly

Sepatu warna hitam wajib digunakan para pelajar di Sukabumi, baik negeri atau swasta. Para pelajar seperti sudah konsensus untuk menggunakan Warrior secara massal, mungkin karena warnanya hitam dan fleksibel, jadi sesuai kebutuhan. Dragon Fly juga merupakan merek sepatu yang digandrungi dan biasa disebut Capung. Keduanya berharga murah dan tahan lama.

5. Lengan baju dilinting

Cara berpakaian yang satu ini entah bagaimana awal mulanya, lengan baju dilipat keluar beberapa kali dan menghasilkan sebuah trend berpakaian bagi pelajar. Para pelajar sekolah menengah pertama (SMP) atau sekolah menengah atas (SMA) kompak melakukan hal yang sama tanpa dikomando. Meski tak jarang, cara berpakaian seperti ini dianggap tidak sopan oleh para pendidik di sekolah masing-masing. Alhasil bagi pelajar yang tertangkap tangan lengan bajunya dilinting, akan mendapat hukuman disetrap di depan kelas, atau dijemur di lapang upacara.

6. Gaya Foto dengan Simbol Metal

Ada banyak teman atau mungkin Anda sendiri masih mengoleksi foto-foto jadul (jaman dulu). Di-share di grup whatsapp dan blackberry mesangger (BBM). Jika di media sosial (Medsos), mereka akan men-tag atau mention akun medsos Anda. Anda membukanya, kemudian mesem-mesem sendiri melihat foto Anda bersama sahabat dengan pose seperti tengah menahan nafas, culun tapi menghibur. Pose yang biasa dilakukan adalah memamerkan kalung simbol metal atau mengacungkan tiga jari sebagai salam metal.

7. Buku digulung dan Pilot

Berbagai mata pelajaran yang sudah dijadwalkan tiap harinya tentu membutuhkan banyak buku, belum lagi buku bacaan yang dibeli atau dipinjam dari perpustakaan. Namun hal ini tidak berlaku bagi para pelajar yang berpikir praktis dan ekonomis (baca: malas). Mereka hanya bermodalkan satu pulpen Pilot, dan buku catatan untuk semua mata pelajaran setiap harinya, buku-buku tersebut mereka gulung menjadi bagian yang ringkas dan disimpan di saku celana bagian belakang. Pelajar yang seperti ini cenderung diberi label anak bandel dan populer di sekolahnya, meski di kemudian hari banyak di antara mereka yang berhasil dan sukses dalam berbagai bidang.

8. Madol, Nongkrong di Shopping Centre dan Capitol Plaza

Bubar sekolah tidak langsung pulang ke rumah merupakan kebiasaan para pelajar laki-laki, bahkan kabur atau madol dari sekolah dengan berbagai alasan, sengaja dilakukan hanya untuk nongkrong dan cuci mata di pusat perbelanjaan Capitol Plaza dan Shopping Centre. Kedua pusat perbelanjaan ini merupakan tempat favorit untuk nongkrong dan menghabiskan sisa uang koin Rp50 dan Rp100 untuk bermain Ding Dong.

9. Tas Lupus dan Permen Karet

Serial Lupus sangat digemari ketika itu, apapun yang menempel di badan, baik candaan, tingkah laku, potongan rambut, hingga tas, dan merek permen karet yang ia kunyah, menjadi trend setter di kalangan pelajar waktu itu. Sosok Lupus yang dikarang oleh Hilman Hariwijaya dalam cerita seri di majalah Hai, kemudian dibukukan dan diangkat ceritanya ke layar lebar dianggap mewakili kehidupan pelajar waktu itu. Permen karet Yosan Gum paling populer ketika itu. Bagi anak usia sekolah dasar dan menengah pertama, biasa mengumpulkan tulisan dibalik kemasan permen. Jika bisa menyusun menjadi kata "YOSAN" hadiah pun menanti. Namun sayang, sampai kita lulus sekolah menengah tingkat atas, huruf "O" tidak pernah kita dapatkan.

10. Minyak Rambut Lavender dan Tancho

Rambut mengkilap dan klimis menjadi trend. Modalnya adalah Pomade, produk yang bisa membuat rambut tetap stylish ini, bentuknya padat mirip dengan Wax. Wanginya khas dengan aroma menyengat. Merek yang populer digunakan di era 80-90an untuk menambah rasa percaya diri para pelajar laki-laki adalah, Lavender dan Tancho.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi08 Mei 2024, 00:00 WIB

Jaga Suplai Air ke Persawahan Tetap Lancar, PU Bersihkan Irigasi di Cikakak Sukabumi

UPTD Wilayah IV Palabuhanratu membersihkan saluran daerah irigasi Sukawayana di Cikakak Sukabumi dari rumput liar.
UPTD PU Wilayah IV Palabuhanratu membersihkan rumput liar yang tumbuh menghalangi aliran air di saluran daerah irigasi Sukawayana. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi07 Mei 2024, 22:59 WIB

Tol Bocimi Parungkuda Sukabumi Masih Ditutup Imbas Longsor, Pedagang Warung Terdampak

Sejumlah pedagang warung di Parungkuda Sukabumi keluhkan sepi pembeli hingga omzet menurun imbas exit Tol Bocimi seksi 2 ditutup untuk penanganan longsor.
Deretan warung di seberang GT Parungkuda Sukabumi yang terdampak penutupan exit tol Bocimi seksi 2. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi07 Mei 2024, 21:52 WIB

Dinas PU Tangani Ruas Jalan Longsor di Kalibunder Sukabumi

Pasang bronjong hingga perbaikan plat beton, UPTD PU Wilayah Jampangkulon tangani ruas jalan longsor di Kalibunder Sukabumi. Begini progresnya.
Kepala UPTD PU Wilayah Jampangkulon, Rudi AB saat monitoring penanganan ruas jalan longsor di Kalibunder Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi07 Mei 2024, 21:10 WIB

Tingkatkan Minat Baca Pelajar, Diarpus Sukabumi Optimalkan Peran Pusling UPP Surade

Lewat Perpustakaan Keliling atau Pusling, Diarpus Kabupaten Sukabumi melalui UPP Surade gencar melakukan upaya peningkatan minat baca pelajar di Pajampangan.
Para murid SDN 1 Cibodas Cibitung Sukabumi sambut antusias Perpustakaan Keliling (Pusling) UPP Surade. (Sumber : Istimewa)
Life07 Mei 2024, 21:00 WIB

7 Kebiasaan Sepele yang Membuat Penderita Asam Urat Sulit Tidur di Malam Hari

Awas! Inilah Kebiasaan Sepele yang Membuat Penderita Asam Urat Sulit Tidur di Malam Hari.
Ilustrasi. Kurang Tidur, Pola Hidup yang Bisa Membahayakan Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels.com/CottonbroStudio)
Keuangan07 Mei 2024, 20:45 WIB

Antusiasme Tinggi, Pendaftaran Tahara di BPR Kalapanunggal Sukabumi Diperpanjang

Pendaftaran rekening Tahara di Perumda BPR Sukabumi cabang Kalapanunggal telah diperpanjang hingga tanggal 15 Mei 2024.
Kepala Seksi Umum Administrasi dan Keuangan BPR Sukabumi cabang Kalapanunggal, Susan Irawati, menunjukan brosur Tahara. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola07 Mei 2024, 20:30 WIB

Misi Raih Tiket Olimpiade Paris 2024: Shin Tae-yong Berharap Kebugaran Pemain Terjaga

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong ingin kebugaran pemain terjaga jelang lawan Guinea.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong ingin kebugaran pemain terjaga jelang lawan Guinea. (Sumber : pssi.org).
Sukabumi07 Mei 2024, 20:24 WIB

Perumdam TJM Perbaiki Pipa Bocor akibat Terlilit Akar Pohon di Parungkuda Sukabumi

Perumdam TJM Sukabumi Cabang Parakansalak melakukan perbaikan pada pipa distribusi utama berukuran 4 inci yang bocor akibat terlilit akar pohon.
Perbaikan pipa milik Perumdam TJM yang bocor akibat terlilit akar pohon mahoni di Parungkuda Sukabumi, Selasa (7/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Sukabumi07 Mei 2024, 20:07 WIB

Tak Diberi Minuman Gratis, 2 Pemuda Mabuk Aniaya Penjual Jamu di Sukaraja Sukabumi

Berikut kronologi dan motif dua pemuda mabuk aniaya pria tua penjual jamu di Sukaraja Sukabumi. Kedua pelaku kini sudah diringkus polisi.
Tempat kejadian perkara dua pemuda mabuk aniaya pria tua penjual jamu yang berada di Sukaraja Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Life07 Mei 2024, 20:00 WIB

7 Cara Menagih Hutang dengan Baik Agar Tidak Memutus Silaturahmi, Ampuh!

Begini Cara Menagih Hutang dengan Baik Agar Tidak Memutus Silaturahmi. Yuk Praktekkan!
Ilustrasi - Cara Menagih Hutang dengan Baik Agar Tidak Memutus Silaturahmi. (Sumber : Pexels/fauxels)