Musiman Tapi Cuan, Pedagang Bendera di Sukabumi Raup Hingga Rp 20 Juta Jelang HUT RI

Sukabumiupdate.com
Selasa 29 Jul 2025, 21:15 WIB
Musiman Tapi Cuan, Pedagang Bendera di Sukabumi Raup Hingga Rp 20 Juta Jelang HUT RI

Apai Kurniawan (58 tahun) pedagang bendera musiman asal Garut, Jawa Barat, berjualan di Jalan Bhayangkara, Kota Sukabumi, Selasa (29/7/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-80, pedagang bendera mulai menjamur di sejumlah titik Kota Sukabumi. Pantauan di sepanjang Jalan Bhayangkara, Ahmad Yani, dan jalan lainnya, berjejer para pedagang untuk mengais keuntungan.

Kisah menarik datang dari Apai Kurniawan (58 tahun), pria asal Garut yang menjadi pedagang bendera musiman di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Dia mengaku dapat meraup omzet hingga Rp 20 juta dalam satu musim.

“Alhmdulillah kalau lagi ramai kadang bisa dapat Rp 20 juta satu musim. Kalau sepi paling kurang dari segitu,” kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Selasa (29/7/2025).

Apai mengaku mulai berjualan bendera sejak 1997, namun berdagang di wilayah Kota Sukabumi terhitung baru enam musim atau enam tahun peringatan kemerdekaan RI. Apai datang dari Garut, menyempatkan waktu dari kesehariannya sebagai pedagang kue cubit.

“Awalnya ikut orang jualan bendera, akhirnya jualan sendiri. Pertama itu dari 1997, kalau di Sukabumi sudah enam tahun, enam musim. Sehari-hari jualam kue cubit, ini musiman aja. Biasanya mulai jualan bendera dari tanggal 25 Juli sampai 16 Agustus,” kata dia.

Baca Juga: Semarak HUT RI di Palabuhanratu, Warga Hiasi Jalan Badak Putih dan Bentangkan Bendera Raksasa

Bendera yang dijual Apai tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, hingga pernak-pernik untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan. Ia mendapatkan barang-barang tersebut dari sebuah pabrik di wilayah Leles, Garut.

“Yang dijual di sini ada umbul-umbul, patron, bendera, dan bandir. Biasanya bawa 20 kodi, bendara ukuran 1,2 meter sepuluh kodi, 1,5 meter dua kodi, macam-macam. Terkait harga, ukuran 1,2 meter Rp 25 ribu atau Rp 30 ribu. Kalau yang 1,5 meter Rp 50 ribu, kadang Rp 60 ribu. Tapi yang banyak dicari ukuran 1 sampai 20 sentimeter,” ujarnya.

Dari hasil penjualan bendera dan kue cubit, Apai mengaku mampu menyekolahkan lima anaknya. Selain itu, dia berniat untuk menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk pembangunan masjid di kampung halaman.

“Anak lima semuanya sudah sekolah. Sekarang lagi mesantren satu, itu dari hasil penjualan bendera sama kue cubit. Selain itu juga sebenarnya kalau kita ada milik, kan di kampung lagi ada pembangunan masjid, jadi mau nyumbang buat kubah," kata dia.

Berita Terkait
Berita Terkini