SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan ruas Jalan Alternatif Cicurug, dari mulai Tenjoayu, Kecamatan Cicurug hingga Warungceuri, Kecamatan Parungkuda, sepanjang 7,4 Kilometer (KM) dapat digunakan H-7 Idul Fitri 1438 H, meskipun belum finishing.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Kabupaten Sukabumi, Lukman Sudrajat, saat meninjau lokasi perbaikan jalan yang menyerap anggaran sebesar Rp10,5 miliar tersebut.Â
“Ruas Jalan Tenjoayu-Purwasari sepanjang 4,2 kilometer, dan Purwasari-Warungceuri dengan panjang 3,2 kilometer. Tahapan ini belum tuntas, jadi, minimal untuk mengantisipasi arus mudik kita menutupi lubang dulu,†ujar Lukman kepada sukabumiupdate.com, saat mendampingi Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono, melakukan inspeksi mendadak (sidak) kesiapan Jalan Alternatif Cicurug, Kamis (15/6).
BACA JUGA:Â Wabup Sukabumi Ancam Tindak Tegas Jika Perbaikan Jalan Alternatif Asal-asalan
Secara kontrak kata Lukman, pengerjaan jalan selama enam bulan, anggaran untuk jalur Tenjoayu-Purwasari sebesar Rp6,5 miliar dan jalur Purwasari-Warungceuri sebesar Rp4 miliar.
“Karena memang yang mahal ini biaya beton. Untuk biaya beton dengan lebar jalan empat meter itu per kilometer harganya mencapai Rp4,5 miliar,†terangnya.
BACA JUGA:Â Hadapi Arus Mudik, Wabup Sukabumi Tinjau Jalur Perlintasan
Sementara tambah Lukman, panjang jalan dari setiap tikungan rawan kerusakan yang di beton sekitar 760 meter dan 750 meter, jadi jumlah keseluruhan panjang jalan yang di beton sekitar 1,6 KM, selain di beton juga di-hotmix dan dikerjakan oleh dua kontraktor sebagai pelaksana pembangunan, yakni CV Purnama Jaya Abadi dan CV Deri Purnama Jaya Abadi.
"Pada H-7 lebaran, apa yang dikatakan pak wakil bupati, minimal jalan ini bebas lubang sehingga bisa dilalui oleh pengguna jalan atau arus mudik lebaran sehingga tidak mengalami kesulitan,†ujarnya.