7 Siswa Baru di Jalur Zonasi SMPN 7 Kota Sukabumi, Imbas Rebutan Sekolah Favorit?

Kamis 14 Juli 2022, 19:35 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - PPDB tingkat SMPN di Kota Sukabumi sudah ditutup per tanggal 11 Juli 2022 lalu. Dari 16 sekolah tingkat pertama negeri di Kota Sukabumi, peminat jalur zonasi di SMPN 7 paling rendah, tahun ini hanya ada 7 pelajar yang mendaftar lewat jalur tersebut.

Dalam PPDB online tahun 2022, SMPN 7 Kota Sukabumi menyediakan kuota untuk 224 siswa atau pelajar baru. Ini akan dialokasikan untuk 7 kelas, dimana masing-masing kelas rencananya akan berisi 32 siswa.

Seperti sekolah lainnya, SMPN 7 juga membuka penerima siswa baru melalui 4 jalur; prestasi, afirmasi, perpindahan orang tua siswa, anak guru dan zonasi. Dari semua jalur ini hampir semuanya menyisakan bangku kosong alias tidak memenuhi kuota atau daya tampung.

Jalur prestasi yang mendaftar ke SMPN 7 berjumlah 43 dari 44 daya tampung. Jalur Afirmasi ada 29 siswa baru dari 33 daya tampung, perpindahan orang tua siswa ada 9 pendaftar dari 11 daya tampung, jalur anak guru ada 1 pendaftar dari 11 daya tampung, terakhir jalur zonasi hanya ada 7 pendaftar dari 142 daya tampung.

Artinya pada PPDB tahun ini hanya ada 89 siswa baru yang mendaftar ke SMPN 7 Kota Sukabumi dari semua jalur masuk. Dari 224 kuota siswa yang disiapkan, SMPN 7 Kota Sukabumi di tahun ajaran ini akan kekurangan 135 siswa kelas 1.

Kondisi ini dibenarkan oleh Kepala SMPN 7 Kota Sukabumi, Erlina Watigirindani Irawan. Kepada sukabumiupdate.com, Kamis (14/7/2022), Erlina mengaku sempat tidak percaya dengan minimnya pendaftar ke sekolahnya pada PPDB tahun 2022 ini, walaupun trend penurunan siswa baru ke SMPN 7 Kota Sukabumi sudah berlangsung sejak beberapa tahun sebelumnya.

photoDari 16 sekolah tingkat pertama negeri di Kota Sukabumi, peminat jalur zonasi di SMPN 7 paling rendah, tahun ini hanya ada 7 pelajar yang mendaftar lewat jalur tersebut. - (GIANNI FATHIN RABBANI)</span

"Sebelum pelaksanaan PPDB, saya, dewan guru juga staff TU sudah menganalisis krisis minat belajar ke SMPN 7, karena keadaan seperti ini sudah berlangsung beberapa tahun. Penyebabnya karena faktor eksternal," ungkap Erlina.

Mulai dari banyaknya SMPN di satu lingkungan yang sama. Dimana dalam 1 wilayah Kelurahan Benteng ada 3 SMPN termasuk SMPN 7 dan dalam 1 wilayah Kecamatan Warudoyong total ada 4 SMPN.

Faktor lainnya, lanjut Erlina tidak adanya akses angkutan umum yang melintasi SMPN 7 yang berada di Kampung Caringin Ngumbang Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi. "Faktor eksternal lainnya karena masih dominannya orang tua siswa di lingkungan ini yang 'memaksakan' anak-anaknya sekolah di SMPN yang disebut favorit walaupun jauh dari rumah."

Padahal menurut Erlina, saat ini sudah tidak ada sekolah negeri unggulan atau favorit, karena setiap sekolah punya SDM dan SDA yang sama, termasuk di SMPN 7 Kota Sukabumi. "Sekarang sekolah favorit itu yang seperti apa? jika siswa barunya melebihi daya tampung. Ruangan belajar tidak memadai, rombel penuh tidak sehat, LAB dan ruang ibadah dijadikan ruang belajar? Ini yang seharusnya disadari oleh warga khususnya wali murid dan calon siswa baru," bebernya.

Baca Juga :

PPDB 2022 SMAN 3 Kota Sukabumi Diwarnai Memo Anggota Dewan, Apa Kata Sekolah?

Erlina yang sebelumnya menjadi guru di SMPN 14 Kota Sukabumi menegaskan bahwa kualitas SMPN 7 sama dengan SMP negeri lainnya yang ada di Kota Sukabumi. Fasilitas dan lingkungan belajar di SMPN 7 sangat kondusif dan baik, begitu pun SDM-nya sangat qualified. 

"Kami juga buka tanpa upaya, 'tos beak dengkak mun istilah sundana mah'. Edukasi ke calon siswa baru dan orang tuanya sudah kami lakukan. Guru-guru disini berkeliling sekolah dasar sederajat terdekat untuk mempromosikan keunggulan SMPN 7 Kota Sukabumi," ungkap Erlina lebih jauh. 

Senada dengan Kepala Sekolah, Guru Bahasa Sunda SMPN 7 Kota Sukabumi, Asep Fajar Anshari mengaku cukup prihatin karena berpotensi mengurangi jam mengajar para guru, walaupun terhitung hingga 13 Juli 2022 jumlah pendaftar ada 90 siswa baru, tapi cukup jauh karena kuota yang disiapkan, yaitu 224 kursi.

"Prihatin karena akan mengurangi jumlah jam mengajar para guru, sedangkan tuntutan jam mengajar guru minimal 24 jam per Minggu," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.

Ia juga menyoroti beberapa sekolah yang sudah melebihi batas kuota yang ditentukan. "Pasti akan ada sekolah yang kekurangan siswa atau tidak akan memenuhi kuota, kalau masih ada sekolah yang melebihi kuota," ujarnya.

Menurutnya perpanjangan waktu pendaftaran bukan solusi efektif, karena ini sudah berlubang sekian tahun. "Dulu ketika tidak ada yang overload, masih normal bisa menolak kelebihan kuota," ujarnya.

Ia berharap semua berjalan normal karena semua punya hak dan kewajiban sama. "Kita berada dalam rumah yang sama dan tanggung jawab yang sama. Terutama tanggung jawab yang harus dipikul bukan hanya didunia tapi hingga ke bawa akhirat," ujar Asep.

REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer