Diserang Oknum Polisi, Kesaksian Yohanes Prasetyo yang Minta Stop Tembakan Gas Air Mata

Jumat 07 Oktober 2022, 13:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Yohanes Prasetyo adalah salah satu dari suporter Arema yang menjadi saksi hidup dalam tragedi Kanjuruhan. Pemuda yang video rekamannya viral itu menceritakan tentang dirinya yang memohon kepada anggota polisi agar tidak menembakan gas air mata ke arah tribun penonton.

Dilansir dari Yoursay.suara.com (portal Suara.com) seperti yang sudah banyak diberitakan media, korban tragedi Kanjuruhan kini sudah mencapai 131 orang korban jiwa berdasarkan informasi dan pengecekan oleh Dinas Kesehatan dan direktur rumah sakit.

Hal itu sudah dikonfirmasi langsung oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, pada Rabu, 5 Oktober 2022, yang melaporkan terdapat tambahan jumlah korban meninggal dunia.

Baca Juga :

Bertambahnya jumlah korban yang meninggal dunia ini semakin membuat muram wajah dunia sepak bola, publik pun semakin tambah sedih. 

Imbas dari kesedihan ini, membuat Yohanes Prasetyo tidak kuat menahan air mata saat memberi kesaksian tragedi Kanjuruhan itu sewaktu diundang ke Mata Najwa pada Kamis malam, 6 Oktober 2022.

"Waktu saya di tribun seperti ini, tim kebanggaan saya kalah...." perkataan Yohanes seketika terpotong. Ia tidak kuat menahan isak tangis. Ia tiba-tiba menurunkan mikrofon yang dipegangnya.

Pada video di menit ketiga puluh tersebut Yohanes dihujani semangat oleh penonton lainnya. "Ayo, kuat... kuat..." kata mereka bergemuruh.

Dengan sesekali menyapu air mata dengan syal Aremania itu, Yohanes yang berada di samping Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, kembali melanjutkan persaksiannya.

Ia menceritakan bahwa tidak ada inisiatif dirinya untuk turun ke lapangan. Sebab, ia harus pulang dan bekerja setelah menonton pertandingan tersebut. 

Namun, tak berlangsung lama, terdapat keributan yang menahan langkahnya untuk pulang. Keributan tersebut berasal dari tembakan gas air mata ke tribun.

"Saya terkena gas air mata. Yang saya rasakan, mata saya perih dan saya tidak bisa membuka mata saya. Saya cuma mendengar saudara-saudara saya Aremania yang minta tolong. Mereka terdiri dari anak kecil dan ibu-ibu," kata Yohanes dikutip dari tayangan YouTube Najwa Shihab.

"Sejak itu, kemudian saya berinisiatif untuk turun ke lapangan meminta ke polisi agar tidak meneruskan tembakan itu. Kita sama-sama Aremania. Jika mereka sakit, saya pun juga merasa sakit," lapornya.

Yohanes Prasetyo meneruskan, ketika ia turun ke lapangan untuk meminta polisi agar menghentikan tembakan gas air mata ke arah tribun, ia justru mendapat serangan dari berbagai arah.

Semula serangan diarahkan ke kepalanya bagian belakang, lalu bagian kiri dan kanan. Sementara ia tidak bisa mengetahui siapa yang menyerang dirinya, sebab tembakan gas air mata telah membuatnya sulit membuka mata. 

Ia juga memberi persaksian, tidak ada luka-luka berdarah pada bagian tubuhnya. Hanya luka memar di kepala, kening, punggung, dan kedua kakinya.

Baca Juga :

SUMBER: SUARA.COM

Writer : Ikbal Juliansyah

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer