Pahitnya di PHK, Bangkit dengan Digital Marketing ala Pemuda Parungkuda Sukabumi

Kamis 29 September 2022, 21:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Diberhentikan dari tempat kerja yang selama ini jadi sumber penghasilan utama bukan perkara mudah untuk diterima. Pemuda 28 tahun asal Parungkuda Kabupaten Sukabumi ini merasakan bagimana pahitnya di PHK (pemutusan hubungan kerja).

Namanya Tri Endo Rukmono, tinggal di Desa Babakanjaya, Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi. Tri adalah satu dari banyak orang yang harus merasakan di PHK, saat ia masih bersemangat kerja.

Tri di PHK dari perusahaan tempatnya bekerja di Jakarta. Saat itu, honor per bulan Tri sudah menyentuh angka Rp 3,8 juta, sesuai UMK DKI Jakarta, cukup bagi pemuda sederhana yang masih berstatus belum menikah ini.

Siapa sangka nasib berkata lain. Tiga tahun bekerja, Tri harus menerima kenyataan pahit menjadi pekerja yang di PHK

Kondisi tersebut sempat membuatnya drop, karena penghasilan dari bekerja itu sebagai penyangga kehidupan. Tak hanya kehilangan penghasilan, Tri juga harus menerima kenyataan rencana pernikahannya pupus.

"Tabungan semasa bekerjapun mulai terkuras selama menganggur," bebernya kepada sukabumiupdate.com, 29 September 2022.

Ia tak terlalu optimis bisa dapat pekerjaan lagi. Pesimis untuk melamar pekerjaan, karena umur terus bertambah. Ia merasa jika nanti diterima kerja, kejadian yang sama terulang kembali, habis kontrak dan tidak diperpanjang atau PHK karena alasan tertentu.

Tetap menjadi pekerja bukan jadi pilihan Tri. "Pilihan saya ya harus punya penghasilan dari pekerjaan yang tidak mengikat," lanjutnya.

Ia pun mencoba kembali menekuni dunia digital marketing. Skill yang sudah dikenalnya sejak masih bekerja sebelum kena PHK, namun saat itu waktu terbatas untuk didalami.

"Saya belajar otodidak dari internet dan media sosial. Sisa tabungan saya beli komputer, untuk membantu menjadi digital marketing freelance," beber Tri.

Baca Juga :

Gelombang PHK Tak Terbendung: Indosat, Tokocrypto Susul Shopee Rumahkan Karyawan

Baca Juga :

11 Ribu Buruh dari 23 Pabrik di Sukabumi di PHK, Data Terbaru Dampak Resesi Global

Tak butuh waktu lama. Bulan pertama ia sudah dapat banyak job pemasaran digital. Perminggu kini Tri bisa mendapatkan penghasilan dalam kisaran hingga Rp 2 juta rupiah.

Karena dinamis, Ia terus memperdalam ilmu digital marketingnya hingga kini. "Ikut komunitas digital marketing dan lainnya untuk menambah wawasan. Tidak ada kata mahir di digital marketing karena perkembangan dan perubahannya terus terjadi," pungkas Tri.

REPORTER: IBNU (MAGANG)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer