Bilirubin Bayi Tinggi, Tantri Kotak Atasi dengan Terapi Rumahan

Jumat 06 Maret 2020, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kadar bilirubin dalam darah cenderung memuncak ketika bayi Anda berusia antara tiga dan tujuh hari. Jadi penting memeriksa penyakit kuning pada bayi Anda selama periode waktu tersebut.

Dilansir dari tempo.co, begitu pengalaman yang tengah dialami Tantri Syalindri Ichlasari atau Tantri Kotak pada anak keduanya, baby Arka, yang lahir pada 20 Februari 2020. Istri Arda Naff ini membagikan seputar pengalamannya kala sang bayi mengalami bilirubin tinggi dalam laman Insta Story-nya

Di unggahan tersebut dia menceritakan bahwa sepulang dari rumah sakit, bilirubin Arka tergolong bagus jadi dibolehkan pulang.

"Seminggu kemudian check up bilirubin lagi ternyata 14. Tapi dokter menyarankan coba sinar di rumah saja walaupun matahari tengah malu menyapa. Akhirnya disarankan bikin pakai lampu saja," tulis Tantri Kotak.

Lalu ibu dua anak ini browsing di Internet dan akhirnya terapi sinar di rumah mengunggunakan lampu. "Gak pakai lampu biru karena memang bahaya untuk mata jadi aku pakai lampu kuning 40 watt yang untuk biasa di panasin fried chicken terus dikasih jarak 50 cm. Jadi berasa anget aja ke bayi," ia menjelaskan.

Tantri pun senang karena hasilnya terlihat seminggu kemudian, bilirubin Arka turun menjadi 11. "Alhamdulillah. Oh ya, selain terapi sinar, ASI juga obat ampuh ya," tulisnya penuh syukur.

Tantri juga menunjukkan model lampunya kepada para followernya. "Semoga bisa bermanfaat untuk sharing di musim hujan. Semangat ya buibu yang lagi bingung cari solusi sinar untuk menghangatkan bayi di musim hujan ini," ucap Tantri menyemangati.

Bilirubin tinggi atau penyakit kuning kadang kala terlihat pada bayi, seperti yang dialami anak kedua Tantri. Melansir laman Mayo Clinic, biasanya dokter akan menilai kemungkinan penyakit kuning yang parah berdasarkan sejumlah faktor, antara lain berapa banyak bilirubin dalam darah, apakah bayi Anda lahir prematur, seberapa baik bayi menyusui, seberapa umur bayi Anda, apakah bayi Anda memar karena melahirkan, dan apakah kakaknya juga memiliki penyakit kuning yang parah.

Ketika penyakit kuning bayi tidak parah, dokter Anda dapat merekomendasikan perubahan kebiasaan makan yang dapat menurunkan kadar bilirubin

Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah tentang seberapa banyak atau seberapa sering bayi Anda menyusu atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui. 

Berikut beberapa langkah yang bisa diikuti untuk mengurangi penyakit kuning.

1. Pemberian ASI lebih sering

Memberi asupan ASI lebih sering akan menyebabkan bayi lebih banyak buang air besar dan bisa menurunkan jumlah bilirubin pada bayi Anda.

Bayi ASI harus menyusu sebanyak 8-12 kali sehari selama beberapa hari pertama kehidupannya. Bayi yang diberi susu formula biasanya harus minum 1 hingga 2 ons (sekitar 30 hingga 60 mililiter) susu formula setiap dua hingga tiga jam selama minggu pertama.

2. Pemberian makanan tambahan

Jika bayi Anda mengalami kesulitan menyusui, kehilangan berat badan, atau mengalami dehidrasi, dokter Anda mungkin menyarankan untuk memberikan susu formula untuk suplemen menyusui. 

Dalam beberapa kasus, dokter Anda dapat merekomendasikan menggunakan susu formula selama beberapa hari dan kemudian kembali menyusui. Tanyakan kepada dokter mengenai pilihan susu formula apa yang tepat untuk bayi Anda.

Bilirubin sering menghilang dengan sendirinya dalam waktu dua atau tiga minggu. Untuk penyakit kuning sedang atau berat, bayi Anda mungkin perlu tinggal lebih lama di kamar bayi baru lahir atau diterima kembali ke rumah sakit.

Perawatan untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi Anda termasuk:

1. Terapifototerapi

Bayi Anda mungkin ditempatkan di bawah lampu khusus yang memancarkan cahaya dalam spektrum biru-hijau. Cahaya mengubah bentuk dan struktur molekul bilirubin sedemikian rupa sehingga mereka dapat diekskresikan dalam urin dan feses. 

Selama perawatan, bayi Anda hanya akan memakai popok dan pelindung mata. Terapi cahaya dapat dilengkapi dengan penggunaan pad atau kasur yang memancarkan cahaya.

2. Imunoglobulinmunoglobulin intravena (IVIg)

Penyakit kuning mungkin terkait dengan perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi. Kondisi ini menghasilkan bayi yang membawa antibodi dari ibu yang berkontribusi pada kerusakan cepat sel darah merah bayi. Transfusi imunoglobulin intravena - protein darah yang dapat mengurangi kadar antibodi - dapat menurunkan ikterus dan mengurangi perlunya transfusi tukar.

3. Pertukaran transfusi

Kasus penyakit kuning yang parah yang memungkinkan bayi memerlukan transfusi darah, tapi itu jarang. Prosesnya melibatkan pengambilan darah dalam jumlah kecil secara berulang-ulang. Kemudian menggantinya dengan darah donor sehingga menipiskan bilirubin dan antibodi ibu. Prosedur dilakukan di unit perawatan intensif bayi baru lahir.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life01 Mei 2024, 18:00 WIB

Doa untuk Menghilangkan Rasa Malas, Amalkan Agar Badan Kembali Bersemangat!

Salah satu cara untuk menghilangkan rasa malas adalah dengan cara membaca doa.
Salah satu cara untuk menghilangkan rasa malas adalah dengan cara membaca doa. | Foto : Pixabay
Sukabumi01 Mei 2024, 17:55 WIB

Peringati May Day 2024, Buruh Sukabumi Soroti Upah Hingga Praktik Pungli

Peringati hari buruh internasional atau May Day 2024, buruh Sukabumi sentil soal praktik pungli hingga tuntut upah layak.
Buruh yang tergabung dalam FSB KIKES KSBSI saat peringati May Day 2024 di depan gedung DPRD. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi01 Mei 2024, 17:12 WIB

Respons Disperkim Sukabumi Soal Aksi Vandalisme Hiasi Fasum di Palabuhanratu

Kecam aksi Vandalisme, Disperkim Kabupaten Sukabumi minta masyarakat jaga Fasilitas Umum.
Fasilitas Umum (Fasum) Taman Bappeda di Palabuhanratu Sukabumi menjadi sasaran aksi vandalisme. (Sumber : SU/Ilyas)
Musik01 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Nobody Gets Me Sza yang Viral di Medsos

Lagu Nobody Gets Me dipopulerkan oleh Sza, penyanyi yang sebelumnya sukses dengan lagu Kill Bill.
Lirik dan Terjemahan Lagu Nobody Gets Me Sza yang Viral di Medsos. Foto: YouTube/SZA
Sukabumi01 Mei 2024, 16:54 WIB

Ada Tanda Kekerasan! Tim Forensik Ungkap Hasil Ekshumasi Jasad Bocah Kadudampit Sukabumi

Berikut hasil ekshumasi jasad bocah 7 tahun di Kadudampit Sukabumi yang tewas secara misterius setelah sebelumnya dilaporkan hilang seharian.
Forensik Biddokkes Polda Jawa Barat (Jabar) ekshumasi makam bocah di cipetir yang ditemukan tewas di kebun (Sumber : 17 Maret 2024)
Nasional01 Mei 2024, 16:44 WIB

Rayakan 7 Tahun Berdiri, AMSI Terus Perkuat Kolaborasi Menuju Media Sustainability

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar acara peringatan hari ulang tahun ke tujuh
Hari Ulang Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) ke 7 di Hotel Aone, Jakarta, Selasa 30 April 2024 | Foto : dok. AMSI
Life01 Mei 2024, 16:32 WIB

6 Cara Mendidik Anak agar Menjadi Orang Sabar Selama Hidupnya, Ini Langkahnya

Mendidik anak menjadi orang sabar memang harus menjadi pedomana pada masa pendidikan anak. Ini penting dalam perkembangan mentalitasnya
Cara mendidik anak menjadi orang sabar | Foto : Pexels/RDNE Stock project
Life01 Mei 2024, 16:30 WIB

10 Kebiasaan di Masa Muda yang Membuatmu Menjadi Miskin di Masa Depan

Ada beberapa kebiasaan di masa muda yang dapat membuat Anda menjadi miskin di masa depan.
Ilustrasi - Ada beberapa kebiasaan di masa muda yang dapat membuat Anda menjadi miskin di masa depan. (Sumber : pexels.com/@Steven Arenas)
Life01 Mei 2024, 16:23 WIB

6 Alasan Kenapa Marahnya Orang Pendiam Lebih Menakutkan, Ini Faktanya

Sesungguhnya ada beberapa alasan kenapa orang yang pendiam ketika marah sangat menakutkan dari marahnya orang yang biasa-biasa saja atau sering marah
Alasan marahnya orang pendiam menakutkan | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Life01 Mei 2024, 16:05 WIB

Bisa Disesuaikan Bund, Berikut Jenis Disiplin yang Bisa Diterapkan Pada Anak

Jenis disiplin yang bisa diterapkan didalam keluarga sangatlah beragam. Namun cobalah menerapkan jenis disiplin dibawah ini
Jenis disiplin yang bisa diterapkan pada anak | Foto : pexels.com/@Kampus Production