Harga Singkong Anjlok, Petani Jampang Merugi

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Sejumlah petani ubi kayu atau singkong di wilayah Jampang, Kabupaten Sukabumi, terpaksa merugi karena harga jual komoditas pertanian ini turun drastis. Jika sebelumnya harga jual singkong ditingkat petani mencapai Rp1.200 hingga Rp1.500 per Kilogram (kg), saat ini singkong petani Jampang hanya dihargai Rp600 per kg.

"Banyak rekan kami yang terpaksa jual rugi karena butuh uang. Tapi ada juga yang menunda panen hingga harga kembali normal,” ujar salah seorang petani singkong  Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Endang Ojos kepada sukabumiupdate.com, Minggu (18/9).

Menurut Endang, jika dijual pada posisi harga kisaran Rp 600 per kg, dipastikan petani hanya mendapatkan modal, tanpa keuntungan. “Hitungan bisnis klo tidak untung ya rugi, kita rugi tenaga dan jam kerja yang tidak bisa terbayarkan dari hasil panen,” ujarnya.

Dia pun menghitung, dengan luas lahan satu hektar menghasilkan hitungan kasar 24.000 kg dikali Rp 600 per kg,  menghasilkan uang Rp14.400.000. “Dipotong biaya transportasi dan modal produksiyang mencapai Rp7.000.000 per hektar, dan waktu 10 bulan hingga masa panen, maka petani sama paling mendapatkan penghasilan Rp600.000 per bulannya. Pendapatan yang minim untuk kebutuhan hidup jaman sekarang,” terang Endang.

Hal senada juga disampaikan petani lainnya di Kecamatan Jampang Tengah, Lalan Jaelani. “Saat ini harga singkong sangat tidak stabil, kadang naik dan kadang turun. Kami pantas curiga, karena kenyataannya permintaan pasar akan singkong terus meningkat. Petanilah yang dirugikan dengan mata rantai pasar seperti ini,” jelas Lalan.

Lalan menambahkan, petani di Jampang mayoritas penggarap di lahan perkebunan swasta, dengan system tumpang sari. "Kami tidak bisa menanam komoditis lain seperti pisang, kopi, pepaya dan lainnya, yang membutuhkan waktu tanam panjang. Selama ini kami hanya bisa bercocok tanam singkong,” tambahnya.

Tambah Lani, faktor turunnya harga singkong petani selain kebijakan pemerintah pusat  import singkong dari vietnam ditambah banyaknya lahan perkebunan yang disewakan lagi ke pihak swasta. “Masalahnya pihak swasta ini, kebanyakan investasi asing (korea-cina-red) yang ikut menanam singkong, hingga bisa mengendalikan harga,” lanjut Lani.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Gadget13 Mei 2024, 00:36 WIB

Balita di Cikole Sukabumi Tewas Usai Dipatuk Ular Welang Saat Tidur

Peristiwa nahas menimpa seorang bayi berusia tiga tahun asal Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Balita itu meninggal dunia usai digigit ular welang di kamarnya.
Balita meninggal setelah dipatuk ular welang di Cikole Sukabumi | Foto : Ilustrasi Pixabay
Sukabumi Memilih13 Mei 2024, 00:10 WIB

Koalisi 5 Partai Kantongi Tiga Nama Calon Bupati Sukabumi

Pasca deklarasi koalisi 5 partai untuk bekerjasama di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024, komunikasi antar pimpinan partai politik terus dilakukan.
Pertemuna Ketua DPC Partai Demokrat Iman Adinugraha dan Ketua DPC PKB Hasim Adnan, Minggu (12/5/2024) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi12 Mei 2024, 23:56 WIB

Debit Air Bendungan Ciletuh Sukabumi Menurun, Area Pertanian di Dua Kecamatan Terancam

Bendungan Ciletuh sebagai penyuplai air untuk pertanian di Kecamatan Ciemas dan Kecamatan Ciracap debit airnya muali menurun.
Bendungan Ciletuh Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat12 Mei 2024, 21:00 WIB

Langkah Mudah Membuat Rebusan Teh Daun Jambu Biji untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi

Daun jambu biji menawarkan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari pengaturan gula darah dan menurunkan kadar kolesterol.
Ilustrasi - Daun jambu biji menawarkan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari pengaturan gula darah dan menurunkan kadar kolesterol. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kunci Sehat).
Sukabumi12 Mei 2024, 20:45 WIB

Truk Box Terbalik Di Puncak Dini Geopark Ciletuh Sukabumi, 3 Orang Terluka

Mobil truk box yang membawa dua unit sepeda motor Nmax, terbalik diturunan Puncak Dini, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Minggu (12/5/2024), sekitar pukul 10.30 WIB.
Truk box terbalik di tanajakan dini Geopark Ciletuh Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi12 Mei 2024, 20:23 WIB

PKS Runner Raih Juara 3 Geopark Ciletuh Run 2024 di Ciemas Sukabumi

Sejumlah pelari yang tergabung dalam PKS Runners mengikuti event Geopark Ciletuh Run 2024
PKS Runner raih juara 3 Geopark Ciletuh Run 2024 di Ciemas Sukabumi | Foto : Ist
Sehat12 Mei 2024, 20:00 WIB

Menurunkan Kolesterol Tinggi: 5 Bahan Alami yang Harus Segera Anda Coba

Beberapa bahan alami yang bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Ilustrasi - Beberapa bahan alami yang bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. (Sumber : pexels.com/@Pixabay).
Sukabumi Memilih12 Mei 2024, 19:25 WIB

Caleg Terpilih Bisa Dilantik Belakangan Bila Mencalonkan Pilkada 2024, Begini Teknisnya

Calon anggota legislatif yang terpilih pada Pemilu 2024 bisa dilantik belakangan, bila yang bersangkutan maju Pilkada serentak yang digelar pada 27 November 2024 mendatang.
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari | Foto : Capture Youtube KPU RI
Sehat12 Mei 2024, 19:00 WIB

Rahasia Sukses Bebas dari Serangan Asam Urat, 5 Langkah Ini Cegah Kembali Kambuh

Dengan melakukan tips ini, Anda bisa mencegah serangan asam urat yang sering datang tiba-tiba.
Ilustrasi minum air putih - Dengan melakukan tips ini, Anda bisa mencegah serangan asam urat yang sering datang tiba-tiba. | (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi12 Mei 2024, 18:04 WIB

Pengelola Geopark: Longsor di Curug Cimarinjung Sukabumi Harus Segera Ditangani

Pengelola Geopark Ciletuh Palabuhanratu sekaligus Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri menanggapi longsoran yang terjadi di sekitar wisata Curug Cimarinjung kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark Sukabumi.
Iyos Somantri, Wakil Bupati Sukabumi sekaligus pengelola Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ragil Gilang