Pemuda Sukabumi Wajib Tahu Peyronie, Penyakit yang Menyerang Mr P!

Sabtu 12 November 2022, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peyronie merupakan sebuah kondisi saat mr.p membengkok karena pembentukan jaringan perut di sepanjang batang mr. p.

Perubahan bentuk mr.p ini akan menimbulkan rasa nyeri dan akan terlihat sangat jelas ketika pria ereksi.

Mungkin sudah diketahui sebagian orang jika setiap pria memiliki mr.p dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. 

Pada beberapa pria, mr.p yang sedikit melengkung saat ereksi merupakan hal yang normal. Namun, pada penyakit Peyronie, bengkok pada mr.p cukup signifikan dan menimbulkan gangguan. 

Mengutip my.clevelandclinic.org via Tempo.co, dalam kebanyakan kasus, bekas luka terbentuk di bagian atas mr.p sehingga menyebabkan melengkung ke atas saat ereksi. 

Mr.p akan menekuk ke bawah jika bekas luka ada di bawah dan ke samping jika bekas luka ada di samping. 

Dalam beberapa kasus, bekas luka berkembang di bagian atas dan bawah batang mr.p, yang dapat menyebabkan organ vital pria itu menjadi ‘penyok’ atau lebih pendek. 

Terkadang bekas luka akan menyebar ke seluruh bagian mr. p dan membuatnya menyempit seperti leher botol atau bagian tengah jam pasir. 

Sekitar satu dari tiga pria dengan kondisi ini mungkin memiliki kalsium di jaringan parut yang dapat membuatnya terasa seperti tulang.

Seberapa Umum Penyakit Peyronie? 

Melansir urologyhealth.org, peyronie diperkirakan terjadi pada sekitar 4 dari 100 pria berusia antara 40-70 tahun. 

Penyakit ini jarang terjadi pada pria muda, tetapi telah terlihat pada pria berusia 30-an. 

Jumlah kasus mungkin lebih tinggi dari perkiraan karena banyak pria mungkin malu dan memilih untuk tidak menemui penyedia layanan kesehatan. 

Faktor Risiko

Mengutip Mayo Clinic, cedera ringan pada organ intim pria ini tidak selalu menyebabkan penyakit peyronie. Namun, berbagai faktor dapat berkontribusi pada penyembuhan luka yang buruk dan penumpukan jaringan parut yang mungkin berperan dalam penyakit peyronie, termasuk:

1. Keturunan

Apabila anggota keluarga memiliki penyakit peyronie, maka Anda memiliki peningkatan risiko kondisi tersebut.

2. Gangguan Jaringan Ikat

Pria yang memiliki gangguan jaringan ikat tertentu tampaknya memiliki peningkatan risiko terkena penyakit peyronie. 

Misalnya, sejumlah pria yang menderita penyakit peyronie juga memiliki penebalan seperti tali di telapak tangan yang menyebabkan jari-jari tertarik ke dalam (kontraktur dupuytren).

3. Faktor Usia

Penyakit peyronie dapat terjadi pada pria dari segala usia, tetapi prevalensi kondisi ini meningkat seiring bertambahnya usia, terutama untuk pria berusia 50-an dan 60-an.

Kelengkungan pada pria yang lebih muda lebih jarang disebabkan oleh penyakit peyronie dan lebih sering disebut kelengkungan mr.p bawaan.

Sedikit kelengkungan pada pria yang lebih muda adalah normal dan tidak mengkhawatirkan.

#SHOWRELATEBERITA

Sumber: Tempo.co (Rindi Ariska)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari