Mengenal Cincin Api Pasifik, Disebut Jadi Penyebab Indonesia Kerap Alami Gempa Bumi

Kamis 24 November 2022, 15:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Cincin api Pasifik (Pacific Ring of Fire) kerap disebut menjadi penyebab banyaknya gempa bumi yang terjadi termasuk di Indonesia.

Terakhir gempa Cianjur yang terjadi pada Senin 21 November 2022 mendapat sorotan media luar. Gempa bermagnitudo 5,6 itu menyebabkan ratusan korban meningga, ribuan luka-luka serta kerugian materiil yang tidak sedikit.

Melansir dari Tempo.co, menurut pemberitaan Reuters. Indonesia disebut rawan bencana gempa bumi karena berada di kawasan Cincin Api Pasifik. 

Mengenal Cincin Api Pasifik

Cincin Api Pasifik merupakan zona yang sangat aktif secara seismik, dimana lempeng-lempeng berbeda di kerak bumi bertemu dan menyebabkan 90 persen gempa bumi di dunia.

Gempa bumi yang terjadi disebabkan oleh tumbukan lempeng tektonik yang bergeser. Selain menimbulkan gempa, tumbukan itu menyebabkan subduksi yang menyebabkan peleburan magma. Peleburan magma ini memicu terbentuknya gunung api. Sehingga, jalur ini disebut sebagai ring of fire atau cincin api.

Jalur Cincin Api ini melingkar di kawasan tepian Samudera Pasifik. Panjangnya mencapai 40 ribu kilometer. Jalur ini meliputi Selandia Baru, Mikronesia, Asia Tenggara, Asia Timur, pesisir barat Amerika Utara, pesisir barat Amerika Tengah, hingga pegunungan di pantai Pasifik Amerika Selatan.

Di Indonesia, Cincin Api Pasifik meliputi Pulau Sumatera bagian barat, selatan Pulau Jawa, Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Pulau Halmahera, Semenanjung Minahasa di Pulau Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.

Apa Bahaya Indonesia dalam Kawasan Cincin Api?

Letak Indonesia yang berada di atas jalur tersebut membuat gempa bumi kerap melanda negara ini. Salah satu gempa bumi terbesar yang pernah tercatat di seismograf dan durasi patahan terpanjang sepanjang sejarah terjadi di Indonesia.

Terjadi pada 26 Desember 2004 silam di Samudra Hindia akibat tumbukan Lempeng Hindia. Ini merupakan bagian dari Jalur Cincin Api Pasifik. Gempa menyebabkan Tsunami dan menelan banyak korban jiwa.

Selama 2021 lalu, Badan Geologi mencatat telah terjadi sebanyak 26 kejadian gempa bumi merusak di Indonesia. Itu adalah yang terbanyak dalam kurun 20 tahun terakhir. Gempa 2021 paling mematikan terjadi di Mamuju pada 15 Januari. Sebanyak 105 orang meninggal dan 6.803 orang luka-luka. Total 119 orang meninggal akibat gempa pada 2021.

Pada 2022, Al Jazeera melaporkan, selain Gempa Cianjur, setidaknya Indonesia mengalami dua kali gempa menghancurkan dalam setahun terakhir. Januari lalu, lebih dari 100 orang tewas dan 6.500 lainnya luka-luka akibat gempa 6,2 di Sulawesi Barat. Kemudian pada Februari, sedikitnya 25 orang tewas dan 460 orang terluka disebabkan gempa di Pasaman Barat, Sumatera Barat bermagnitudo sama. Sebanyak 16 ribu orang mengungsi akibat gempa ini.

Terbaru, gempa Cianjur pada Senin 21 November 2022. Gempa itu berkekuatan 5,6 dan guncangannya terasa hingga ke Jakarta dan Bogor. Gempa diduga akibat pergerakan Sesar Cimandiri. Ini merupakan sesar paling tua yang membentang dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga Subang.

Selain gempa bumi, Indonesia menanggung risiko bahaya letusan gunung berapi. Cincin Api Pasifik adalah rumah bagi 75 persen gunung berapi dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki gunung berapi terbanyak di dunia.

Bahaya gunung api dapat berupa aliran awan panas, lahar letusan atau lumpur panas, jatuhan piroklastik atau hujan abu, lelehan lava, serta gas vulkanik beracun yang dapat menyebabkan korban jiwa dan kerugian materiil. Selain itu, gunung berapi yang meletus juga menyebabkan banjir lahar dingin yang merusak.

#SHOWRELATEBERITA

Sumber: Tempo.co/Hendrik Khoirul Muhid

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi Memilih20 April 2024, 14:41 WIB

Punya 10 Kursi! PKS-PAN Satu Fraksi di DPRD Sukabumi, Siap Seperahu untuk Pilkada 2024

Dalam pilkada serentak 2024, diperlukan persyaratan minimal 20 persen kursi parlemen untuk mencalonkan bupati/wakil bupati.
Pertemuan PKS dan PAN di Aula Kantor DPD PKS Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/4/2024). | Foto: Istimewa
Sehat20 April 2024, 14:00 WIB

Dampak Stres Bagi Kesehatan: 7 Penyakit yang Bisa Mengancam Tubuh

Dampak stres sangat buruk bagi kesehatan tubuh. Itulah mengapa waspada dengan gejala gangguan kejiwaan adalah hal yang penting.
Ilustrasi. Dampak stres bagi kesehatan tubuh. Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi20 April 2024, 13:07 WIB

SPI Soroti Reforma Agraria Eks HGU PT Sugih Mukti Warungkiara Sukabumi

Reforma agraria mengatur dua poin yaitu terkait penataan aset dan penataan akses.
Ketua SPI Sukabumi Rozak Daud. | Foto: Istimewa
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 April 2024, 12:30 WIB

Ini 7 Penyebab Stres yang Tidak Boleh Disepelekan, Yuk Jaga Kesehatan Mental!

Penyebab stres oleh masing-masing orang sangat beragam. Tapi, ada beberapa pemicu yang biasanya bisa terjadi demikian.
Ilustrasi. Memahami penyebab orang stres. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)