Boboko hingga Hihid! Belajar Etnomatematika dalam Budaya Sunda di Sukabumi

Selasa 08 November 2022, 17:42 WIB
Ilustrasi. Aseupan | Boboko hingga Hihid! Belajar Etnomatematika dalam Budaya Sunda di Sukabumi

Ilustrasi. Aseupan | Boboko hingga Hihid! Belajar Etnomatematika dalam Budaya Sunda di Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Matematika menjadi pelajaran menyeramkan bagi sebagian orang. Namun banyak juga yang tertarik mempelajarinya karena asik dan menarik, termasuk bagaimana Matematika ternyata mempengaruhi budaya sunda.

 

Etnomatematika merupakan Matematika yang muncul dari kegiatan lingkungan yang dipengaruhi oleh budaya. Ya, budaya sunda yang dimanfaatkan dalam pembelajaran Matematika adalah Kerajinan Anyaman Bambu Sukabumi berupa boboko, hihid, nyiru dan aseupan.

 

Etnomatematika dengan kerajinan anyaman bambu memberikan pelajaran bahwa matematika tidak hanya sebatas rumus dan teori, tetapi juga praktek menghitung secara langsung!

 

• Sekilas Tentang Kerajinan Anyaman Bambu di Sukabumi

 

Sukabumi memiliki bentuk Kerajinan Anyaman Bambu yang bermacam-macam. Konsep matematika yang dipakai adalah bangun datar dan bangun ruang.

 

Contoh kerajinan anyaman bambu yang berbentuk dua dimensi yaitu hihid atau kipas. Sementara bentuk tiga dimensi atau memiliki volume dapat dijumpai pada boboko dan aseupan/kukusan.

 

Uniknya, kerajinan anyaman bambu di Sukabumi ini masih digunakan untuk perabot rumah tangga. Misalnya, boboko untuk menyimpan nasi yang sudah matang.

 

1. Boboko

 

Boboko adalah suatu tempat untuk mencuci beras atau wadah nasi. Boboko terbuat dari bambu yang dianyam rapat, berbentuk bundar cembung dengan kaki segi empat yang disebut soko.

 

Sisi permukaan wadah diberi wengku yang dililit menggunakan bambu tali. Masyarakat Sunda Sukabumi terkadang menggunakan boboko untuk menyimpan barang makanan yang akan dikirimkan ke tetangga atau saudara.

 

Etnomatematika dengan boboko yaitu badan boboko yang bentuknya menyerupai tabung tanpa alas.

 

Permukaan Boboko berbentuk lingkaran dan alas berbentuk persegi / kubus sehingga bentuk dari boboko dapat dikaitkan dengan konsep bangun datar yaitu lingkaran dan persegi dan bangun ruang yaitu kubus. 

 

• Penerapan Etnomatematika pada Boboko:

a. Permukaan Boboko

 

Rumus luas lingkaran = πœ‹π‘Ÿ2

Rumus keliling = 2. πœ‹. π‘Ÿ π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ πœ‹. 𝑑

Diameter : 𝑑 = 2. π‘Ÿ

Jari-jari : π‘Ÿ = 22/7

 

Keterangan :

π‘Ÿ = Jari-jari

𝑑 = diameter

πœ‹ = 22/7 atau 3,14

 

b. Alas Boboko

1) Bangun Datar (Persegi)

 

Rumus persegi :

Luas = 𝑠 × π‘ 

Keliling = 4 × π‘ 

Sisi = √𝑠 atau π‘˜π‘’π‘™π‘–π‘™π‘–π‘›π‘”/4

Diagonal = √2 × π‘ 2

 

Keterangan:

s = Sisi 

 

2) Bangun Ruang (Kubus)

 

Rumus Kubus Volume 𝑉 = 𝑠. 𝑠. 𝑠

Luas salah satu sisi = 𝑠. 𝑠

Luas Permukaan Kubus

> 𝐿 = 6. (𝑠. 𝑠)

> 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 (𝐾) = 12. 𝑠

 

2. Hihid

 

Kaitan Hihid/ Kipas dengan pembelajaran matematika adalah karena bentuk hihid menyerupai persegi pada kipasnya dan persegi panjang pada pegangan hihidnya.

 

Materi yang bisa dikaitkan adalah materi bangun datar persegi dan persegi panjang. 

 

Hihid adalah alat seperti kipas yang berfungsi sebagai alat peniup angin saat nasi di akeul (nasi panas yang di aduk- aduk).

 

Hihid berbentuk persegi empat, terbuat dari bambu yang dianyam dan salah satu sisi panjang di beri bingkai bilah bambu sebagai pegangan. 

 

Selain digunakan untuk mengipas nasi, hihid juga sering digunakan untuk mengipas bara api pada sate.

 

Hihid memiliki bentuk persegi empat pada anyamannya sehingga bentuk dari hihid dapat dikaitkan dengan konsep bangun datar yaitu persegi empat.

 

• Penerapan Etnomatematika pada Hihid:

 

Rumus persegi :

 

Luas = 𝑠 × π‘ 

Keliling = 4 × π‘ 

Sisi = √𝑠 atau π‘˜π‘’π‘™π‘–π‘™π‘–π‘›π‘”/4

Diagonal = √2 × π‘ 2

 

Keterangan

S = Sisi

 

*contoh soal:

 

Guru menugaskan kepada siswanya agar membuat sebuah hihid dengan panjang sisi 20 cm. Carilah luas dan keliling hihid tersebut !

 

Jawab :

Diketahui : 𝑠 = 20

 

*Luas hihid = L 

L = 𝑠 × π‘ 

L = 20 × 20

L = 400 π‘π‘š

 

*Keliling Hihid = K

K = 4 × π‘ 

K = 4 × 20 

K = 80 𝑐m

 

3. Nyiru

 

Kaitan nyiru dengan pembelajaran matematika adalah karena nyiru yang berbentuk lingkaran sehingga dapat dikaitkan dengan materi bangun datar lingkaran.

 

Nyiru adalah salah satu alat rumah tangga, berbentuk bundar/ lingkaran, dibuat dari bambu yang dianyam, gunanya untuk menampi beras dan sebagainya.

 

Nyiru adalah alat yang terbuat dari anyaman belahan batang pohon bambu yang dibelah yang berbentuk bundar seperti piring berdiameter antara 65-80 cm.

 

Nyiru memiliki bentuk lingkaran, memiliki diameter dan jari- jari sehingga bentuk dari nyiru dapat dikaitkan dengan konsep bangun datar yaitu lingkaran. 

 

• Penerapan Etnomatematika pada nyiru:

 

Rumus luas lingkaran = πœ‹π‘Ÿ2

Rumus keliling lingkaran = 2. πœ‹. π‘Ÿ π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ πœ‹. 𝑑

Diameter : 𝑑 = 2. π‘Ÿ

Jari-jari : π‘Ÿ = 𝑑/2

 

*Contoh Soal

Sebuah nyiru memiliki diameter 42 cm. Tentukan luas nyiru tersebut?

 

*Diketahui :

𝑑 = 42 π‘π‘š ; π‘Ÿ = 𝑑/2

 

Maka:

π‘Ÿ = 𝑑/2

π‘Ÿ = 42/2

π‘Ÿ = 21 π‘π‘š

 

*Ditanyakan : Luas nyitu ?

 

Jawab :

 

Luas Nyiru

L = πœ‹π‘Ÿ2

L = 22/7 × 21 × 21

L = 1.386 π‘π‘š

 

Jadi luas nyiru tersebut adalah 1.386 cm 

 

4. Aseupan

 

Kaitan aseupan dengan pembelajaran matematika adalah bentuk aseupan yang menyerupai kerucut tanpa tutup sehingga aseupan dapat dikaitkan dengan materi bangun ruang kerucut. 

 

Pengertian Asepan (Aksara Sunda) atau kukusan adalah suatu wadah untuk mengukus nasi atau makanan lain.

 

Oleh karena itu pada zaman dahulu hampir di setiap dapur masyarakat sunda selalu ada aseupan.

 

Aseupan berbentuk kerucut dan terbuat dari bambu yang dianyam.

 

• Penerapan Etnomatematika pada aseupan:

 

L = πœ‹ × π‘Ÿ × π‘ 

π‘Ÿ = 1/2 x d

 

V = : 1/3 × πœ‹ × π‘Ÿ2 × t

 

*Keterangan:

π‘Ÿ = jari-jari

t = tinggi

𝑠 = selimut

d = diameter

πœ‹ = 22/7 atau 3,14

 

*Contoh Soal

 

Hitunglah luas selimut dari sebuah miniatur aseupan jika diketahui jari-jarinya 7 cm, selimut 14 cm dan tinggi 7 cm !

 

*Jawab :

Luas selimut = L 

L = πœ‹ × π‘Ÿ × π‘ 

L = 22/7 × 7 × 14

L = 308 π‘π‘š

 

Jadi luas selimut miniatur aseupan tersebut adalah 308 π‘π‘š.

 

Sumber : UMMI

 

#SHOWRELATEBERITA

 

Writer: Nisa Salma M

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)