Ada Hikmah dan Trauma, Mengingat Kembali Banjir Bandang di Cibuntu Sukabumi

Sabtu 05 Maret 2022, 17:10 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah rumah di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi yang rusak akibat banjir bandang luapan Sungai Cibuntu kini telah dibangun kembali. Dana untuk membangun rumah didapatkan dari bantuan pemerintah dan lebih banyak lagi dari para relawan.

Epul (27 tahun) warga Kampung Cibuntu RT 04 /04, masih mengingat bencana yang terjadi di tengah guyuran hujan lebat pada Senin, 21 September 2020 petang itu. 

Baca Juga :

Banyak Bangunan Rusak Akibat Banjir Bandang Sukabumi, Pemkab Prioritas ke Infrastruktur

Saat itu air bercampur batu serta potongan pohon meluncur deras dari Gunung Salak di Sungai Cibuntu yang berada tepat di samping rumahnya. Perlahan air pun meluap meluber ke jalan dan merendam rumah, penyebabnya air terbendung material yang terbawa aliran sungai di jembatan Cibuntu. 

Warga pun dibuat panik ketika derasnya air merusak rumah serta menghanyutkan sejumlah motor serta beberapa mobil yang terparkir di pinggir jalan. Kejadian tersebut terjadi hingga Senin malam.

Keesokan harinya, banjir menyisakan lumpur yang menutupi lantai rumah kemudian dinding rumah ambruk serta tumpukan pohon yang patah di jembatan Cibuntu.

Dihari yang sama juga, tak hanya Sungai Cibuntu saja yang meluap. Ada sungai lain yang 'mengamuk' hingga memicu banjir bandang. Pasalnya sungai Cibuntu ini merupakan bagian dari sungai Citarik-Cipeuncit yang melintasi sejumlah daerah di Kecamatan Cicurug, Kecamatan Parungkuda. Kemudian di Kecamatan Cidahu, Sungai Cibjong juga meluap.

BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat kerugian materiil pada sektor pemukiman di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sukabumi berupa rumah rusak ringan 151 unit, rusak sedang 49 dan rusak berat 82. Sedangkan pada infrastruktur umum, jembatan rusak sedang 1 unit, jembatan rusak berat 7 dan jembatan terancam 1. Kerusakan lain berupa pipa air bersih rusak berat 1, TPT 1 bendungan rusak berat 1 dan mushola rusak sedang 1. 

Dalam kejadian ini 283 KK atau 924 jiwa terdampak, sedangkan 210 jiwa mengungsi. Akibat banjir tersebut, 10 orang mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan sejak hari pertama kejadian. 

Pada korban jiwa, sebelumnya diinformasikan 3 warga yang hilang akibat derasnya banjir bandang yang terjadi. Selang sehari, dua warga hilang tersebut dapat ditemukan tim gabungan dalam kondisi meninggal dunia. Satu korban meninggal lainnya dapat berhasil dievakuasi. 

photoMasyarakat serta relawan membantu membersihkan material dari banjir bandang di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Selasa (22/9/2020). Kampung Cibuntu menjadi titik paling terdampak banjir bandang yang terjadi Senin (21/9/2020). - (Andri Somantri)</span

Setahun lebih setelah peristiwa itu terjadi suasana di sekitar lokasi banjir itu pun sudah berbeda. Rumah-rumah yang tadinya rusak sudah berdiri kembali dan ditempati lagi.

Menurut Epul, pembangunan rumah warga tak sepenuhnya dibantu pemerintah kendati demikian dia dan warga lainnya bersyukur. Ucapan terimakasih pun terucap bagi para relawan yang telah membantu.

“Selain sama pemerintah kami juga mengucapkan banyak terima kasih pada para relawan,” ujar Epul kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (5/3/2022).

Epul menyatakan dia masih mengharapkan bantuan dari beberapa pihak termasuk relawan untuk menyelesaikan proses pembangunan tanggul yang masih belum rampung. 

Tanggul tersebut berada di samping rumahnya berfungsi untuk menahan derasnya aliran sungai. Sehingga apabila terjadi bencana banjir bandang maka dampak yang diakibatkan tidak terlalu parah seperti tahun 2020.

Epul mengatakan, bencana itu telah menyisakan rasa trauma dibenak para korban, terutama korban yang saat ini masih berdiam di sisi sungai Cibuntu. “Ada sih rasa trauma itu apalagi kalau cuacanya seperti sekarang sering turun hujan lebat,” tutur Epul. 

Karena rasa trauma itu, salah seorang keluarga Epul yang rumahnya terletak persis di pinggir sungai cibuntu dan ikut rusak akibat banjir kini tidak bersedia untuk menempati bekas rumahnya. “Kakak saya sekarang tinggal sama keluarga di atas, dia trauma,” tukas Epul.

Dibalik bencana itu, ada hikmah yang diambil warga seperti sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah lagi ke sungai.

“Sebelum terjadi banjir biasanya sampah itu sampai memenuhi sungai, kalau kondisi sungai sedang surut itu bau sampah sampai menguar ke mana-mana saking numpuknya,” jelas Epul.

Reporter: CRP 4

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)
Life19 April 2024, 19:00 WIB

Ajak Bicara dengan Perasaan, 9 Cara Mengatasi Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua

Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung.
Ilustrasi. Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung. (Sumber : pixabay.com/@AnnieSpratt)
Sukabumi19 April 2024, 18:20 WIB

Meninggal saat Seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi, Sosok Kayla di Mata Keluarga

Kayla Nur Syifa siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka dimakamkan di TPU Cimuhara Gunungguruh Sukabumi.
Jenazah Kayla Nur Syifa Siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi dimakamkan. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Life19 April 2024, 18:00 WIB

Sedang Alami Luka Batin? Amalkan Doa Kesehatan Mental ini Dari Rasulullah SAW

Doa kesehatan mental ini untuk memohon rahmat dan pertolongan Allah SWT dalam setiap masalah hidup.
Doa kesehatan mental ini untuk memohon rahmat dan pertolongan Allah SWT dalam setiap masalah hidup. | Foto : Pixabay
Jawa Barat19 April 2024, 17:34 WIB

PLN Operasikan SPKLU Khusus Angkot Listrik di Kota Bogor

PLN berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor mengoperasikan SPKLU khusus ALIBO.
Tampilan Angkot Listrik Bogor (ALIBO) dan SPKLU PLN yang terletak di Kantor PLN UP3 Bogor. (Sumber : Istimewa)
Musik19 April 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Illusion Dua Lipa yang Viral

Inilah Lirik dan Terjemahan Lagu Illusion Dua Lipa yang Viral di Media Sosial, khususnya platform musik.
Ilustrasi. Gitar | Chord Gitar Before You Go Lewis Capaldi, Cover Lagu Galau Malam Minggu (Sumber : pixabay.com/@pvproductions)
Sukabumi19 April 2024, 16:15 WIB

Pingsan dan Kejang Setelah Tes Lari, Siswi Sukabumi Meninggal saat Seleksi Paskibraka

Kayla meninggal setelah mengikuti tahapan tes lari bersama peserta lain.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Inspirasi19 April 2024, 16:13 WIB

6 Tanda Orang Tua yang Belum Dewasa dalam Mendidik Anak, Nomor 5 Sering Diabaikan

Orang tua yang tidak dewasa dalam mendidik anak akan terlihat pada pola asuhnya yang terlihat kurang bijaksana
Tanda-tanda orang tua yang belum dewasa dalam mendidik anak | Foto : Pexels/Gustavo Fring
Sehat19 April 2024, 16:00 WIB

3 Cara Membuat Rebusan Bunga Telang untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi

Bunga telang (Clitoria ternatea) telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes.
Ilustrasi - Bunga telang (Clitoria ternatea) telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes. (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers).