Selain itu, para siswi yang terlibat perkelahian membuat video pernyataan sebagai bukti untuk tidak lagi mengulang perbuatan tersebut.
"Mereka berjanji untuk tidak melakukan kembali kejadian tersebut, dan kami juga menghimbau agar pihak sekolah lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan terhadap siswa-siswinya, terus Ketika pulang sekolah orang tua juga harus lebih intens dalam pengawasan anak-anaknya," ungkapnya.
Tommy menyatakan motif duel siswi dari dua SMP tersebut yaitu merasa sekolahnya paling unggul dari sekolah lainnya. Namun cara menggambarkan kebanggaan terhadap sekolahnya itu dilakukan dengan cara yang tidak tepat.
"Menurut hasil wawancara adalah adanya Chauvinisme sikap membanggakan sekolah masing-masing tuh lebih unggul dibanding dengan sekolah lainnya,” jelasnya.