Timnas U-23, Tradisi dan Tuhan

Sabtu 21 Mei 2022, 10:30 WIB

oleh: IGK Manila

(Mantan Manajer Timnas, Gubernur Akademi Bela Negara (ABN), dan Anggota merangkap Sekretaris Majelis Tinggi partai NasDem)

Sebagai penikmat dan mantan pelaku sepakbola tanah air, saya bagaimanapun juga terkagum-kagum dengan kecakapan bermain Timnas U-23 kita. Dari segi individu para pemain, seperti dalam kecakapan penguasaan bola, mengumpan dan bahkan daya tahan fisik terjadi perkembangan yang menurut saya mengagumkan.

Demikian pula dari berbagai aspek lain, seperti kerjasama tim dan penguasaan permainan, sehingga saya berani mengatakan bahwa Timnas U-23 Indonesia tak kalah dari Thailand. Secara keseluruhan itu terbukti dengan dinamika di sepanjang permainan dan gol Thailand yang terjadi di perpanjangan waktu. 

Bukan pula soal kelengahan. Para pemain Indonesia mampu mengamankan teritorial pertahanan, bermain di lapangan tengah dan menyerang wilayah lawan. Ini bisa dikatakan lebih maju dari apa apa yang dicapai Timnas-Timnas sebelumnya.

Hanya saja, menang 1-0 atau 5-0 tetaplah kemenangan. Demikian pula dengan kekalahan 1-0 tak jauh beda dari kalah 2-0. Namanya tetap saja kalah. Sebagai pemain, official dan pendukung itu harus diterima.

Dengan kepala dingin, mari kita bertanya “Kenapa Thailand menang?” Ada beberapa jawaban saya. Namun demikian, saya ingin mulai dengan pernyataan yang sedikit jumawa, bahwa sampai kini medali emas Tim Sepakbola Indonesia di luar Indonesia di Sea Games Manila 1991 masih belum terpecahkan. Timnas pernah menang sebelumnya tahun 1987 di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Sebagai manajer Timnas pada waktu itu, saya tahu betul bahwa Thailand punya tradisi juara. Seiring dengan itu, tradisi ini membentuk mentalitas juara, atau katakanlah kebanggaan diri yang kuat—self-pride. Dari generasi ke generasi ini diwariskan.

Tapi tradisi itu terbentuk tentu dimulai dari menang sekali. Ketika berhasil dipertahankan atau bertahan dalam zona atas, lebih dari dua kali misalnya, terbentuk pandangan atau identitas diri. Mereka akan terbiasa mengatakan “kita adalah tim pemenang”. 

Saya memanfaatkan posisi sebaliknya pada 1991. Menjadi Tim yang baru menang sekali, itupun ketika menjadi tuan rumah tahun 1987, saya memaksimalkan sisi psikologis para pemain. Namun bukan dengan menekan, intimidasi dan sebagainya. Mereka sebaliknya dikondisikan untuk berada dalam suasana senyaman dan selepas mungkin, bahwa kemenangan bukan mustahil, serta tak perlu merasa tertekan.

Sebelumnya, dengan berbagai cara, saya berusaha untuk “menyelesaikan” persoalan-persoalan yang bersifat eksternal. Para official, pelatih dan pemain tak boleh diganggu oleh urusan-urusan yang sekiranya akan memecah-belah konsentrasi. Ini mulai dari urusan para pendukung, para bandar dan penjudi bola, sampai pada gangguan yang sekiranya datang dari keluarga pemain. 

Kedua saya ingin bicara lebih jauh soal kematangan mental. Secara psikologis kita juga bisa mengatakan ini sebagai kemampuan mengelola diri atau self-regulation dari para pemain. Faktor kematangan psikologis ini terlihat sekali ketika di saat-saat perpanjangan waktu, setelah tercipta gol Thailand dan bagaimana para pemain Timnas merespon dalam permainan mereka.  

Hujan kartu merah adalah indikasi. Ketika dengan sebelas pemain tak mampu menang, apalagi jika hanya dengan sepuluh atau sembilan pemain saja. Dengan berkurangnya pemain, muncul masalah penguasaan teritorial, putusnya lini bagian tertentu, dan meningkatnya tekanan. Sehingga perlu dicamkan bahwa psywar ada dalam kompetisi apapun. Dan tim yang berisi pemain yang matang akan berhati-hati dengan provokasi dan kejadian apapun di lapangan maupun di luar lapangan.

Terakhir, dan ini adalah keyakinan saya, ada campur tangan Tuhan. Bisa saja, misalnya, saya mengklaim bahwa ketika membawa Timnas sepakbola juara dalam Sea Games tahun 1991, Tuhan sepertinya sayang sama saya. Tapi poinnya bukan itu. 

Tuhan adalah sandaran di setiap saat, bukan yang terakhir. Namun tak perlu lebay atau overdosis mengenai campur tangan Tuhan ini. Kita yakin saja Tuhan ada dalam jiwa dan tubuh kita dan tak perlu menyebut-nyebut atau bersikap berlebihan secara simbolis, baik menang maupun kalah.

Selanjutnya mari kita tunggu kiprah Timnas Indonesia U-23 dalam perebutan medali perunggu. Kita sama-sama menonton pada Minggu, 22 Mei 2022. Setidaknya, jika nanti bisa mengalahkan Malaysia, tradisi juara atau sebagai tiga besar kekuatan sepakbola Asia Tenggara menjadi melekat, menjadi identitas yang membantu perkembangan Timnas selanjutnya. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 13:07 WIB

SPI Soroti Reforma Agraria Eks HGU PT Sugih Mukti Warungkiara Sukabumi

Reforma agraria mengatur dua poin yaitu terkait penataan aset dan penataan akses.
Ketua SPI Sukabumi Rozak Daud. | Foto: Istimewa
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 April 2024, 12:30 WIB

Ini 7 Penyebab Stres yang Tidak Boleh Disepelekan, Yuk Jaga Kesehatan Mental!

Penyebab stres oleh masing-masing orang sangat beragam. Tapi, ada beberapa pemicu yang biasanya bisa terjadi demikian.
Ilustrasi. Memahami penyebab orang stres. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)