6 Fakta Satu Keluarga di Magelang Tewas Karena Sianida: Pelaku Anak Kedua

Rabu 30 November 2022, 08:20 WIB
Potret TKP Satu Keluarga Tewas di Magelang Karena Diracun | Foto: Istimewa

Potret TKP Satu Keluarga Tewas di Magelang Karena Diracun | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Satu Keluarga di Magelang, Jawa Tengah ditemukan tewas pada Senin, 28 November 2022 karena diracun oleh anak kedua.

Korban terdiri atas ayah AA (58 tahun), Ibu HR (54 Tahun, serta anak pertamanya DK (25 tahun).

Dari kejadian pembunuhan satu keluarga ini kemudian muncul berbagai fakta, termasuk terungkapnya sosok pelaku dan alasan pembunuhannya yang sama sekali tak diduga oleh keluarga korban.

Baca Juga: Bikin Merah Leher Remaja Laki-laki, Lansia di Sukabumi Ini Ditangkap Massa

Dan berikut adalah sederet fakta meninggalnya satu keluarga di Magelang yang menggegerkan jagat dunia sosial seperti melansir dari Suara.com

1. Tetangga Sebut Tak Ada Keributan

Menurut pengakuan tetangga, keluarga korban dikenal sebagai sosok yang baik, ramah, dan sopan.

Adanya penemuan tiga mayat pada Senin lalu, sempat membuat tetangga terkejut. Sebab disebutkan bahwa di dalam keluarga tersebut selalu tidak pernah terdengar ada keributan.

2. Pelaku Merupakan Anak Kedua

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan terduga pelaku merupakan anak kedua dari keluarga korban, yakni Deo Daffa Syahdilla atau DDS (22 tahun).

Kepada polisi, ia mengaku meracuni keluarganya dengan cairan terlarang yang dibeli secara online.

Awalnya, DDS diketahui berstatus sebagai saksi, namun belakangan ia mengakui telah meracuni kedua orang tuanya.

DDS melakukan pembunuhan dengan cara memasukkan racun ke minuman teh hangat dan es kopi.

Usai melakukan gelar perkara, pihak kepolisian resmi menetapkan DDS sebagai tersangka. Anak kedua itu sendiri sudah diamankan sejak waktu ditemukannya mayat, yakni Senin. Ia terbukti membunuh seluruh anggota keluarganya dengan racun.

Baca Juga: Porciwa dan PSPB, Daftar Juara Piala Soeratin Sukabumi 2022

3. Diduga Dibunuh dengan Racun Arsenik atau Sianida

Polisi menduga satu keluarga korban pembunuhan di Jalan Sudiro, Gang Durian, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, dibunuh dengan cara diracun arsenik atau sianida. Organ dalam para korban rusak.

Dugaan itu merujuk pada tanda-tanda kerusakan organ dalam pada korban pasangan suami istri, AA (58 tahun) dan HR (54 tahun), serta anak pertamanya, DK (25 tahun).

Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti mengatakan, pada ketiga korban ditemukan tanda-tanda kerusakan organ yang umum ditemukan pada korban tewas akibat diracun.

"Tenggorokan, lambung, usus, hati, jantung, paru-paru, dan otak. Merah seperti terbakar. Karena prosesnya cepat memasuki pembuluh darah sehingga mematikan. Kadarnya sangat tinggi," jelasnya.

4. Saudara Korban Merasa Hancur

Kakak ipar AA, Agus Kustiardo (58 tahun), mengaku kejadian ini membuat hatinya hancur. Apalagi terduga pelaku adalah keponakannya sendiri atau anak kedua dari almarhum. Ia sama sekali tidak menyangka.

Agus mengaku awalnya tidak mengetahui jika DDS ikut dibawa polisi usai olah TKP. Ia mengatakan pihak keluarga sudah menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke Polresta Magelang. Ia berharap proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Baca Juga: Penetapan Kenaikan UMP 2023, Kadin Sebut Bisa Sebabkan PHK hingga Relokasi Industri

5. Alasan Membunuh karena Sakit Hati

Pihak kepolisian menyebut, motif tersangka membunuh ayah, ibu, dan kakaknya adalah karena sakit hati.

Kepada penyidik, DDS mengaku kesal lantaran ia harus menanggung kebutuhan keluarga yang besar dan menjadi satu-satunya tumpuan utama.

Ayahnya yaitu Abas Ashar diketahui sudah pensiun. Sementara sang kakak, Dea Khairunisa, disebutkan tidak dibebankan hal sama seperti dirinya.

Ia sempat bekerja di bank, namun sudah resign. Akibat tanggungan yang berat itu, membuat DDS tega menghabisi nyawa keluarganya.

"Sakit hati karena orang tua terduga pelaku, 2 bulan yang lalu baru saja pensiun. Kebutuhan untuk rumah tangga cukup tinggi karena orang tua terduga pelaku kebetulan memiliki penyakit sehingga untuk biaya pengobatan," kata Plt Kapolresta Magelang, AKPB Mochammad Sajarod Zakun, Selasa, 29 November 2022.

Baca Juga: Apa Itu PLTMH? Pipa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro yang Bocor di Garut

6. Sempat Memasukkan Racun ke Dawet tapi Gagal

Menurut pengakuan tersangka saat pemeriksaan polisi, ia sempat memberikan racun kepada kedua orang tua dan kakaknya pada 23 November 2022 melalui minuman dawet.

Namun karena dosis arsenik yang diberikan terlalu rendah, percobaan pembunuhan itu gagal.

Para korban saat itu hanya menderita mual-mual namun tidak menyebabkan kematian.

Lalu, tiba pada Senin, 28 November 2022 pagi, DDS kembali mencampur 2 sendok teh arsenik ke dalam teh dan kopi yang biasa disajikan ibunya. Ia melakukannya saat sang ibu keluar dari dapur.

Sumber: Suara.com (Xandra Junia Indriasti)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Internasional19 April 2024, 02:02 WIB

Bencana Banjir Melanda Dubai, Ilmuan Peringatkan Hal Ini

Bencana alam berupa banjir melanda Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa (16/4/2024), setelah hujan deras mengguyur negara tersebut.
Bencana Banjir Melanda Dubai | Foto : Capture video youtube HAG Weather
Keuangan19 April 2024, 01:29 WIB

6 Tanda Kamu Lebih Cocok Jadi Pebisnis Ketimbang Karyawan, Ini Buktinya

Sesungguhnya ada beberapa tanda yang menjadi petunjuk orang lebih cocok jadi pebisnis daripada karyawan
Tanda orang lebih cocok jadi pebisnis  | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Inspirasi19 April 2024, 01:19 WIB

5 Tipe Overthinking yang Sering Dialami Banyak Orang, Kamu Termasuk yang Mana?

Overthingking sejatinya dibagi ke dalam beberapa tipe yang mungkin jarang diketahui banyak orang. Mari simak penjelasan berikut
Tipe orang overthingking | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi19 April 2024, 00:53 WIB

Warga Keluhkan Sampah Dekat Terminal Sagaranten Sukabumi, Tidak Ada TPS Meski Iuran

Sejumlah pedagang dan warga mengeluhkan pengolahan sampah di sekitar Terminal Sagaranten Kabupaten Sukabumi
Warga Sagaranten sedang membersihkan sampah yang menumpuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 00:03 WIB

ASN di Sukabumi Balik Tuduh Istrinya yang Lakukan KDRT, Akan Dilaporkan Jika Tak Minta Maaf

ASN di Sukabumi membantah tuduhan KDRT. Ia menyebut informasi yang disampaikan oleh istrinya melalui kuasa hukumnya merupakan kebohongan, tidak sesuai fakta, dan terlalu dilebih-lebihkan.
Huasa hukum BCA, Muhammad Adad Maulana saat menunjukan bukti KDRT yang dilakukan oleh DM kepada BCA | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi18 April 2024, 23:16 WIB

Pelajar dan Forkopimcam Cisolok Bersihkan Pantai Karang Hawu Pasca Libur Lebaran 2024

Usai cuti libur lebaran 2024, Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024).
Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024) | Foto : Ilyas Supendi
DPRD Kab. Sukabumi18 April 2024, 22:56 WIB

Anggota DPRD Beri Apresiasi Libur Lebaran 2024 di Sukabumi Nihil Korban Jiwa

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tim gabungan atas keberhasilan mereka dalam meningkatkan keamanan di objek wisata selama libur Lebaran 2024.
Badri Suhendi, Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Bola18 April 2024, 22:54 WIB

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas Indonesia Bungkam Australia 1-0

Gol Komang Teguh membawa Timnas Indonesia U-23 kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024.
Komang Teguh cetak gol satu-satunya Timnas Indonesia U-23 atas Australia di Piala Asia U-23 2024 Qatar. (Sumber : PSSI)
Sukabumi Memilih18 April 2024, 21:56 WIB

Usai Daftar di Demokrat dan PDIP, Ayep Zaki Buka Opsi Maju Pilwalkot Sukabumi Lewat Koalisi Besar

Pengusaha sekaligus Pembina FKDB, Ayep Zaki resmi menyerahkan berkas formulir pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke dua partai politik di Kota Sukabumi, yaitu Partai Demokrat dan PDI Perjuangan
H. Ayep Zaki resmi mendaftar ke Partai Demokrat dan PDIP untuk maju Pilkada Kota Sukabumi | Foto : Syams
Sehat18 April 2024, 21:00 WIB

Cara Simpel Membuat Jus Mengkudu untuk Mengontrol Gula Darah, Ini Langkahnya

Jus mengkudu dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit salah satunya untuk mengontrol kadar gula darah.
Ilustrasi - Jus mengkudu dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit salah satunya untuk mengontrol kadar gula darah. (Sumber : YouTube/@Angela Kim).