Penyebab Banyaknya Anak-anak yang menjadi Korban Meninggal Gempa Cianjur

Selasa 22 November 2022, 16:08 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat merenggut korban jiwa. Dari pendataan sementara ada 162 orang yang tewas akibat gempa pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB itu. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan pemerintah menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas peristiwa yang terjadi. 

"Mudah-mudahan mereka yang menjadi korban bencana di Cianjur ini termasuk orang-orang yang syahid, karena dalam ajaran agama yang saya yakini mereka-mereka yang meninggal karena bencana kematiannya setara dengan orang-orang yang meninggal dalam keadaan syahid. Kemudian keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan tawakal terus segera bangkit kembali dari keprihatinan dan trauma," ujar Muhadjir di Pendopo Cianjur, Selasa (22/11/2022) pagi.

Dia menyatakan dari laporan bahwa yang meninggal dunia kebanyakan anak-anak. Hal itu terjadi karena pada saat gempa mengguncang anak-anak sedang berada di madrasah diniyah.

"Yang kebetulan waktunya [gempa] bersamaan dengan kegiatan mengaji di madrasah-madrasah diniyah di masjid-masjid sebagai kegiatan rutin di Cianjur ini. Setelah sekolah formal kemudian mereka mengikuti pendidikan non formal di sekolah-sekolah diniyah," ujarnya.

Muhadjir menegaskan supaya tidak ada simpang siur data dan keterangan terkait gempa Cianjur maka informasi resmi akan disampaikan melalui 1 pintu yaitu posko di kantor Bupati Cianjur.

Sehingga nantinya di posko tersebut akan dilakukan konferensi pers dengan mengundang wartawan setiap hari pada pukul 17.00 WIB. 

Mengenai bantuan, Muhadjir menyatakan dana siap pakai dari pemerintah Kabupaten Cianjur sebesar Rp 5 miliar, kemudian dari Pemprov Jabar Rp 20 miliar sedangkan dana elastisnya nanti akan disupport dari BNPB. "Dan sekarang BNPB juga sudah menggelontorkan dana untuk bantuan sementara sekitar Rp 500 juta dan bantuan yang lain Rp 1,5 miliar," tuturnya.

Untuk penanganan dilakukan secara paralel yaitu penanganan tanggap bencana yang mengutamakan kepada korban hidup, korban meninggal maupun korban luka-luka baik ringan maupun berat. 

"Pada saat bersamaan nanti akan ada pendataan untuk menyiapkan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi terutama rumah-rumah yang terkena baik itu kerusakan ringan, kerusakan berat maupun fatal itu akan didata secepat mungkin. Sehingga setelah selesai tahap tanggap akan langsung masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," ujarnya.

Selain merusak bangunan, gempa menyebabkan longsor yang menimbun 1 ruas jalan nasional dan 1 ruas jalan kabupaten. Jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan dan saat ini dalam penanganan supaya dapat dilalui kembali. 

"Ditarget hari ini selesai sehingga akses perjalanan tidak akan terganggu," kata dia.

Selain jalan yang tertimbun, longsor menyebabkan sebuah jembatan putus. Muhadjir sudah meminta kepada Kementerian PUPR agar segera dibuat jembatan darurat. 

Fokus lainnya yaitu membongkar atau menggali timbunan-timbunan bangunan yang roboh. Menurutnya, di dalam timbunan itu kemungkinan ada korban terutama korban hidup.

#SHOWRELATEBERITA 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)