Bumi Makin Padat! Penduduk Dunia Tembus 8 Miliar, PBB: 2050 Diperkirakan Capai 9,7 Miliar

Rabu 16 November 2022, 15:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Saat ini jumlah populasi penduduk dunia mencapai delapan miliar orang. Namun pejabat PBB mengungkapkan, jika dunia "tidaklah mendekati hari kiamat" ia juga menyerukan supaya mengurangi bahan bakar fosil dan emisi.


Memutuskan hubungan antara kerusakan lingkungan dan barang ekonomi dibutuhkan agar populasi dunia semakin sejahtera, kara Maria-Francesca Spatolisano  dari Departemen Ekonomi dan Masalah Sosial PBB.


"Memang benar bila tingkat pertambahan penduduk lebih lambat dan bisa dipertahankan selama beberapa dekade mendatang, hal ini akan membantu mengurangi kerusakan lingkungan, karena pertumbuhan penduduk menjadi salah satu penyebab meningkatnya emisi," katanya hari Selasa (15/11).


"Padahal negara yang memiliki tingkat konsumsi dan emisi tertinggi adalah negara-negara di mana tingkat pertumbuhan penduduk sudah melambat, bahkan negatif."


Pekan ini jumlah penduduk dunia mencapai 8 miliar orang dan PBB memperkirakan jumlah penduduk akan mencapai 9,7 miliar pada tahun 2050.


Spatolisano mengatakan mayoritas  pertumbuhan penduduk dunia akan terkonsentrasi "di kalangan negara-negara termiskin di dunia."


"Negara-negara yang memiliki tingkat emisi lebih rendah akan lebih sengsara karena perubahan iklim, sebagian karena mereka kekurangan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyesuaikan diri.


"Dalam usaha agar dunia di mana 8 miliar penduduknya bisa lebih sejahtera, kita memerlukan memutus dengan cepat aktivitas ekonomi dari ketergantungan pada bahan bakar fosil, juga perlunya efisiensi dalam penggunaan sumber daya seperti itu."


"Negara-negara kaya dan masyarakat internasional bisa membantu negara berkembang untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan sehingga ekonomi mereka bisa tumbuh."


"Namun mereka harus melakukannya dengan menggunakan teknologi yang memperkecil emisi gas rumah kaca di masa depan."


Ada 17 target penting bagi kemanusiaan


Spatolisano juga menyerukan kepada seluruh negara untuk "melipatgandakan" usaha mereka supaya target pembangunan berkelanjutan (SDG) bisa tercapai pada tahun 2030.


PBB memiliki 17 target penting yang harus segera ditindaklanjuti oleh semua negara, seperti memberantas kemiskinan, kelaparan, dan ketimpangan, menciptakan perdamaian dan keadilan, serta institusi yang kuat secara global.


"Dalam situasi dunia yang kini mengalami krisis multidimensi, aspirasi yang dicanangkan dalam Agenda SDG 2030 sedang terancam," tulis Sekjen PBB Antonio Guterres dalam laporan tahun 2022.


Ia menyebut pandemi COVID yang memasuki tahun ketiga, perang di Ukraina yang menyebabkan krisis makanan, energi, kemanusiaan dan pengungsi, dan keadaan darurat iklim.


'Kisah sukses, bukan skenario hari kiamat'


Sementara itu Wakil Direktur Eksekutif Badan Kependudukan PBB (UNFPA) Ib Peterson  mengatakan keberagaman yang dialami oleh setiap negara "sangat unik."


"Kami melihatnya sebagai kisah sukses, bukan sebagai skenario hari kiamat," katanya.


"Usia rata-rata penduduk Eropa adalah 41, sementara usia rata-rata penduduk Afrika Sub-Sahara adalah 17 tahun. Ini berarti penduduk dunia sekarang ini memiliki kebutuhan dan kesempatan yang sangat berbeda-beda."


Dia mengatakan, dengan perbedaan antar negara tersebut, solusi yang dibutuhkan harus bisa diterapkan di tingkat lokal.


UNFPA adalah badan PBB yang menangani masalah kesehatan reproduksi yang bertujuan untuk memperbaiki kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan kesehatan perempuan di seluruh dunia. 


Ketika ditanya bagaimana negara bisa membantu negara lain dalam menangani jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi mereka, Peterson  mengatakan "ada sejumlah tantangan yang saling bentrok."


"Secara historis, yang sudah berjalan dengan baik adalah dengan memberikan pilihan pada orang-orang dan kemampuan untuk mengimplementasikan pilihan mereka."


"Khususnya bagi perempuan dan remaja putri, dengan memberikan pendidikan kepada mereka, memberikan akses layanan kesehatan reproduktif sehingga mereka bisa memutuskan sendiri kapan dan berapa anak yang mereka inginkan, dan lain sebagainya.


"Inilah kebijakan besar dan penting yang harus dilakukan negara-negara di dunia."


"Tentu saja ada tantangan lain yang harus diselesaikan namun ini pun sudah memberikan dampak."


Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.


Sumber: Suara.com


#SHOWRELATEBERITA


Writer: Ikbal Juliansyah


Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)