Riset Ungkap Fakta Keselamatan Kerja Nelayan di Pesisir Sukabumi

Senin 14 November 2022, 17:42 WIB
Ilustrasi. Riset Ungkap Fakta Keselamatan Kerja Nelayan di Pesisir Sukabumi

Ilustrasi. Riset Ungkap Fakta Keselamatan Kerja Nelayan di Pesisir Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Nelayan adalah salah satu profesi yang cukup rawan mengalami kecelakaan fatal saat melaut. Baru-baru ini dua nelayan meninggal dunia di perairan Sukabumi, dan sejumlah lainnya terluka akibat cuaca ekstrem yang memicu gelombang tinggi.

Terbaru Rabu pagi, 9 November lalu, nelayan berinisial S (50 tahun) alias Bodong ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di atas perahu Putra Sulung 01. Nelayan asal Labuan Caringin, Pandeglang, Banten ini diketahui melaut sendirian dan terombang ambing di laut Cibuni Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

Korban diduga mengalami sakit, karena tidak ditemukan bekas luka atau kekerasan di tubuh menurut hasil pemeriksaan fisik tenaga kesehatan Ciracap, Sukabumi.

Sebelumnya juga di 29 Oktober 2022, perahu dengan nama lambung Wulandari hancur dihantam ombak besar saat tengah mencari ikan di Pantai Cicaladi, Surade Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dua nelayan selamat setelah berjuang ke daratan dengan cara berenang.

Berbicara tentang nelayan dan kasus perairan yang merenggut nyawa maupun menimbulkan kerugian materi, Institut Pertanian Bogor (IPB) meneliti hal serupa terkait kasus nelayan di Tegalbuleud pada tahun 2018 silam dengan judul: "Model Pengelolaan Keselamatan Kerja Nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi".

Peneliti merupakan mahasiswa Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yaitu Fis Purwangka, Sugeng Hari Wisudo, Budhi H. Iskandar dan John Haluan.

Hasil definisi sistem penelitian tersebut menyebutkan, analisis root definition sistem keselamatan kerja nelayan berupa komponen sistem Clients/customer yakni: "Nelayan perlu mendapatkan perhatian dalam keselamatan kerja pada kapal berukuran kurang dari 12 meter".

Definisi tersebut jelas menyinggung nelayan sebagai awak kapal dan keselamatannya saat bekerja. Diketahui, dari sisi lingkungan perairan, Teluk Palabuhanratu dan pesisir selatan sukabumi banyak dipengaruhi oleh kondisi oseanografi Samudera Hindia seperti adanya musim.

Tiupan angin dan hempasan gelombang di wilayah perairan ini tergolong cukup kuat sehingga gelombang sulit diduga dan cukup tinggi.

Organisasi Pangan Dunia (FAO) bertajuk "The State of World Fisheries and Aquaculture 2008" yang dirilis per tanggal 2 Maret 2009 lalu telah melaporkan, sebanyak 24.000 nelayan per tahun kehilangan nyawa pada kegiatan penangkapan ikan di laut.

Laporan juga menyebutkan tingginya angka kematian nelayan tradisional dan pengguna transportasi di laut disebabkan oleh empat faktor meliputi:

1. Buruknya rancang bangun perahu. 

2. Perilaku manusia yang tidak sesuai misalnya kelalaian atau ketidaktahuan.

3. Kepedulian terhadap keselamatan rendah.

4. Ilmu penangkapan ikan dan kepelautan minim.

Purwangka, dkk (2018) turut menulis delapan situasi masalah yang tidak terstruktur di wilayah Kabupaten Palabuhanratu Jawa Barat, khususnya di PPN Palabuhanratu, antara lain:

1. Identifikasi kejadian kecelakaan di laut pada kegiatan nelayan belum dilakukan pendataan secara terstruktur.

2. Kemampuan pendidikan dan keterampilan SDM (nelayan) yang tidak terpantau.

3. Pemantauan kesehatan nelayan belum terlihat.

4. Informasi kondisi, desain, konstruksi dan  peralatan perahu tidak sama, mulai dari peralatan

navigasi hingga peralatan keselamatan.

5. Prosedur kerja belum jelas.

6. Sosialisasi pentingnya keselamatan di laut belum ada (informasi kondisi alam/laut yang sukar di dapat).

7. Keterbatasan biaya dalam meningkatkan keselamatan kerja nelayan

8. Belum ada kejelasan lembaga yang berkepentingan dan bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja nelayan

Oleh sebab itu, Purwangka dkk memberikan beberapa rekomendasi terkait peningkatan efektivitas Pengelolaan Keselamatan Kerja Nelayan di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

1. Perumusan kompetensi pengetahuan dan keterampilan nelayan.

2. Peningkatan pengawasan keselamatan kerja nelayan secara berkala.

3. Melakukan uji petik sarana keselamatan kerja nelayan.

4. Menyelenggarakan pelatihan keselamatan kerja nelayan.

5. Membuat kebijakan keselamatan kerja nelayan pada perahu berukuran kecil.

Sumber : IPB

Writer: Nida Salma M

#SHOWRELATEBERITA

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat29 Maret 2024, 19:00 WIB

5 Manfaat Infused Water untuk Penderita Asam Urat: Pengganti Minuman Tinggi Kalori

Perlu diingat bahwa infused water tidak menggantikan perawatan medis yang tepat dan diet sehat secara keseluruhan untuk penderita asam urat.
Ilustrasi. Manfaat Infused Water untuk Penderita Asam Urat, Pengganti Minuman Tinggi Kalori. Sumber: Freepik/bublikhaus
Sehat29 Maret 2024, 18:58 WIB

Selain Sebabkan Asam Lambung, Ini 6 Bahaya Langsung Tidur Setelah Makan Sahur

Menjadi perhatian bagi semua orang yang berpuasa agar tidak langsung tidur setelah makan sahur. Hal ini bisa memicu penyakit yang membahayakan bagi kesehatan tubuh
Ilustrasi. Bahaya buruk bagi orang yang langsung tidur setelah makan sahur. (Sumber foto : Pexels/Ron Lach Pexels)
Sukabumi29 Maret 2024, 18:21 WIB

Hati-hati! Ruas Jalan Nasional di Cikadu Palabuhanratu Terendam Banjir Campur Kerikil

Pengendara roda dua harus hati-hati, jalan nasional di Cikadu Palabuhanratu Sukabumi ini terendam banjir campur kerikil.
Kondisi ruas jalan nasional di Cikadu Palabuhanratu yang tergenang banjir campur kerikil akibat hujan deras. (Sumber : SU/Ilyas)
Life29 Maret 2024, 18:00 WIB

Doa Ketika Melakukan Perjalanan Jauh Untuk Anda yang Mudik Lebaran

Berikut ini doa yang bisa diamalkan ketika melakukan perjalanan jauh termasuk saat mudik lebaran
Ilustrasi - Berikut ini doa yang bisa diamalkan ketika melakukan perjalanan jauh termasuk saat mudik lebaran (Sumber : Freepik/DC Studio)
Sehat29 Maret 2024, 17:30 WIB

Mudah Dibuat, 7 Infused Water yang Ampuh Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol

Berikut ini beberapa infused water yang bisa digunakan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol
Mudah Dibuat, 7 Infused Water yang Ampuh Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol (Sumber : Freepik/8photo)
Jawa Barat29 Maret 2024, 17:02 WIB

KA Pangrango Sukabumi Terlambat 3 Jam Imbas Mogok, KAI Minta Maaf

PT KAI Daop 1 Jakarta menyampaikan permohonan maaf atas gangguan teknis yang dialami KA Pangrango Sukabumi di Stasiun Maseng, Jumat (29/3/2024).
Ilustrasi. KA Pangrango relasi Sukabumi-Bogor. (Sumber Foto: Unplash/Haidan)
Musik29 Maret 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Obsessed Olivia Rodrigo yang Viral

Inilah Lirik dan Terjemahan Lagu Obsessed Olivia Rodrigo yang Viral di TikTok dan YouTube Music. Sudah Dengar?
Official Music Video Lagu Obsessed Olivia Rodrigo. Sumber: YouTube/Olivia Rodrigo
Gadget29 Maret 2024, 16:30 WIB

Waspada! Ini 6 Cara Melindungi HP Agar Tidak Disadap Hacker

Pengguna HP harus melindungi keamanannya agar tidak disadap orang lain. Hal ini penting menjaga data pribadi dan akses rahasia dari kejahatan siber.
Ilustrasi. Cara melindungi HP dari penyadapan. Sumber Foto : Pexels/Castorly Stock
Sehat29 Maret 2024, 16:15 WIB

Ingin Menikmati Infused Water Tapi Takut Asam Lambung Naik, Coba 6 Bahan Ini

Berikut ini beberapa bahan infused water yang cocok untuk penderita asam lambung
Ingin Menikmati Infused Water Tapi Takut Asam Lambung Naik, Coba 6 Bahan Ini (Sumber : Freepik/KamranAydinov)
Sehat29 Maret 2024, 16:00 WIB

6 Makanan Tinggi Gula yang Bisa Menyebabkan Diabetes

Mengurangi atau menghindari makanan tinggi gula dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko terkena diabetes.
Ilustrasi. Kue Kering. Contoh Makanan Tinggi Gula yang Bisa Menyebabkan Diabetes (Sumber : Freepik/ikarahma)