Hati-hati Bisikan Setan, Ini Bedanya dengan Suara Hati Menurut Ustad Hanan Attaki

Rabu 28 September 2022, 22:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Manusia sering melakukan kesalahan yang terkadang tidak dipikirkan secara rasional, dorongan tersebut sering kali bermula dari suara hati. Apakah itu suara hati atau bisikan setan?

Jika itu adalah suara hati maka bagaimana kita bisa membedakannya? dan bahkan jika itu suara bisikan setan maka bagaimana cara kita membedakannya?

Dilansir dari suara.com Kita dianjurkan untuk mengikuti suara hati dalam mengambil sebuah keputusan. Namun, tidak sedikit yang masih belum tahu cara membedakan suara hati dengan bisikan setan.

Baca Juga :

Dahulu, iblis bersumpah di hadapan Allah SWT karena menolak sujud kepada Nabi Adam AS. Pada saat itu, Iblis berjanji akan mengganggu manusia sampai hari kiamat tiba.

Maka inilah yang mendasari kehidupan manusia yang selalu senantiasa dikelilingi oleh berbagai bisikan, godaan dan tipu daya iblis serta setan untuk terjerumus pada kekhilafan dan lembah dosa.

Gangguan bisikan setan disebutkan dalam Surah An-Naas ayat 4-6, yang artinya: “Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia".

Lantas, bagaimana cara membedakan suara hati dengan bisikan setan? Simak penjelasan Ustadz Hanan Attaki berikut ini.

Penjelasan Ustadz Hanan Attaki

photo(Ilustrasi) Bisikan Setan - (Pixabay/mohamed_hassan)</span

Melansir sebuah video yang diunggah kanal YouTube Hanan Attaki (12/9/2019), berikut ini penjelasan ustadz Hanan Attaki mengenai cara membedakan suara hati dengan bisikan setan. 

"Hati yang bagaimana yang bisa bersuara, sehingga kita bisa mengikutinya? Pertama, hati itu sudah mengerti agama. Karena pemahaman agama dalam Islam, tempatnya bukan di otak, tapi di hati," Ustadz Hanan Attaki menyampaikan. 

Menurut Ustadz Hanan Attaki, orang yang punya pemahaman di hati, orang sholeh, orang berilmu, pasti dapat mengikuti kata hatinya. Tapi kalau orang yang dihatinya ada penyakit, tidak bisa dia ikuti kata hatinya.

"Dari mana kita tahu hati kita berpenyakit? Pertama, ilmu kita terbatas, kedua kita merasa memang ada banyak dosa. Jadi, tidak bisa ikuti kata hati. Ikuti kata ulama saja", ustadz Hanan Attaki menambahkan.

Seperti itulah cara membedakan suara hati dengan bisikan setan. Jika kalian merasa masih bimbang atau bingung untuk mengambil keputusan, solusinya adalah tanyakan kepada ulama, kiai atau ahli yang berkompeten.

Baca Juga :

Sumber : SUARA.COM | Rishna Maulina Pratama

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)