Perbedaan Terlapor, Tersangka, Terdakwa dan Terpidana? Melek Hukum KDRT Venna Melinda

Kamis 12 Januari 2023, 13:30 WIB
Ilustrasi Ferry Irawan Jadi Tersangka, Melek Hukum Kasus KDRT Venna Melinda (Sumber : Freepik)

Ilustrasi Ferry Irawan Jadi Tersangka, Melek Hukum Kasus KDRT Venna Melinda (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Penyelidikan dan penyidikan kasus di tanah air selalu melibatkan aspek hukum dalam penyelesaiannya.

Status seseorang dalam kasus hukum tersebut bisa dinyatakan sebagai Terlapor, tersangka, Terdakwa hingga Terpidana.

Salah satunya kasus KDRT Venna Melinda dimana per hari ini Kamis (12/1/2023) sang suami, Ferry Irawan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jatim.

Lantas, Apa Perbedaan dari Terlapor, tersangka, Terdakwa hingga Terpidana?

Melansir dari Lembaga Bantuan Hukum Pengayoman, Universitas Katolik Parahyangan berikut perbedaan mengenai Terlapor, Tersangka, Terdakwa, dan Terpidana yang Wajib Kamu Tahu!

1. Terlapor

Pasal 1 butir 24 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana menyebutkan mengenai pengertian dari laporan.

Pasal tersebut berbunyi:

“Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seorang karena atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana.”.

Laporan yang dimaksud disampaikan kepada pihak kepolisian dan terlapor adalah seseorang yang dilaporkan dalam laporan tersebut.

Berdasarkan pasal tersebut maka, terlapor adalah seseorang yang dilaporkan telah atau diduga melakukan suatu tindak pidana.

Namun demikian, seseorang terlapor tersebut belum tentu merupakan pelaku atas suatu tindak pidana tertentu.

Baca Juga: Ferry Irawan Jadi Tersangka Kasus KDRT Venna Melinda

2. Tersangka

Hukum juga mendefinisikan seseorang menjadi tersangka.

Seorang terlapor dalam kasus hukum dapat dikategorikan menjadi tersangka, tetapi belum tentu merupakan seorang tersangka.

Pasal 1 butir 14 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), menyebutkan bahwa

"Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.".

Alat bukti untuk menjadikan seorang tersangka yaitu berjumlah minimal dua alat bukti.

Hal tersebut diperkuat oleh Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkapolri) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana Bagian Kelima mengenai Penetapan Tersangka Pasal 25 ayat (1) yang berbunyi:

“(1) Penetapan tersangka berdasarkan paling sedikit 2 (dua) alat bukti yang didukung barang bukti.”

Selanjutnya, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), pasal 184 juga menyebutkan tentang alat bukti yang dimaksud. Pasal 184 ayat (1) ini berbunyi:

"(1) Alat bukti yang sah ialah keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan terdakwa."

Oleh karena itu, yang dimaksud dengan tersangka adalah seseorang yang diduga sebagai pelaku atas suatu tindak pidana berdasarkan 2 (dua) alat bukti yang didukung oleh barang bukti terkait.

3. Terdakwa

Pengertian dari terdakwa disebutkan dalam Pasal 1 butir 15 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Pasal tersebut berbunyi:

"Terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa, dan diadili di sidang pengadilan.”

Seorang tersangka dapat ditetapkan menjadi terdakwa berdasarkan bukti yang cukup. Sehingga, dapat ditarik benang merah bahwa terdakwa merupakan seseorang yang dinyatakan sebagai tersangka dan sedang menjalani proses persidangan di pengadilan.

Baca Juga: Alami KDRT, Ternyata Venna Melinda Pernah Diperingatkan Mantan Istri Ferry Irawan

4. Terpidana

Istilah yang terakhir dalam kasus pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat adalah terpidana.

Berdasarkan Pasal 1 butir 32 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), yang berbunyi:

"Terpidana adalah seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.".

Adapun putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap maksudnya adalah

‘suatu putusan pengadilan yang memutus perkara pidana pada tingkat pertama yang tidak diajukan banding atau kasasi, putusan pengadilan yang memutus perkara pidana pada tingkat banding yang tidak diajukan kasasi, atau putusan kasasi’.

Banding memiliki jangka waktu untuk diajukan yaitu 7 (tujuh) hari setelah putusan dijatuhkan atau diberitahukan kepada terdakwa yang tidak hadir.

Sedangkan kasasi sendiri, memiliki jangka waktu untuk diajukan yakni 14 (empat belas) hari setelah putusan diberitahukan kepada terdakwa.

Artinya, terpidana adalah terdakwa yang dinyatakan bersalah dan terbukti telah melakukan suatu tindak pidana yang kemudian mendapatkan sanksi pidana berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap.

Seorang terpidana ini akan menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan disebut sebagai narapidana.

Baca Juga: Diduga Lakukan KDRT Kepada Venna Melinda, Ini 4 Catatan Kontroversi Ferry Irawan

Sebelumnya diketahui, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Dirmanto menyatakan penyidik Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur menetapkan selebritas Ferry Irawan tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Kamis, 12 Januari 2023.

Menurut Dirmanto yang dikutip dari laporan tempo.co, penyidik telah mempunyai cukup bukti bahwa artis film era 2000-an itu menganiaya istrinya, Venna Melinda, di sebuah hotel kawasan Jalan Doho, Kota Kediri, pada Minggu, 8 Januari 2023.

Dirmanto berujar penetapan status tersangka diputuskan setelah penyidik memeriksa enam saksi pada Selasa, 10 Januari, dan melakukan olah tempat kejadian perkara sehari berikutnya. Di sana penyidik turut mengambil keterangan housekeeping, front office, beberapa pegawai hotel yang mengetahui kejadian, termasuk memeriksa rekaman CCTV.

Sejumlah barang bukti di antaranya sprei, handuk yang ada bercak darah dan mengambil sampel darah. Setelah melaksanakan tahapan-tahapan itu penyidik langsung gelar perkara.

Selanjutnya pada Kamis siang ini di layangkan surat panggilan pada Ferry Irawan untuk diperiksa sebagai tersangka pada Senin pekan depan.

Ferry dijerat Pasal 44 dan 45 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga. Alasannya, Ferry telah melakukan kekerasan fisik dan psikis kepada istrinya dan terancam hukuman maksimal lima tahun penjara.

Sumber : berbagai sumber.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi17 April 2024, 00:24 WIB

Tol Bocimi Kembali Ditutup, Polisi Lakukan Hal Ini Atasi Padatnya Kendaraan di Jalan Arteri

Kapolres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo mengatakan, dampak Tol Bocimi dari arah Cigombong hingga Exit Tol Parungkuda dalam perbaikan, diperkirakan akan meningkatkan volume kendaraan yang melintasi jalur arteri
Kapolres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo usai penutupan Tol Bocimi seksi 2, di Pos Terpadu Parungkuda, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life16 April 2024, 21:46 WIB

Tingkatkan Kualitas Tidur, Ini 8 Cara yang Harus Kamu Lakukan

Tidur adalah kegiatan yang alami dan penting bagi kesehatan manusia. Ini adalah periode istirahat yang diperlukan oleh tubuh untuk memperbaiki dan memulihkan diri setelah beraktivitas sepanjang hari.
Ilustrasi tidur. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi16 April 2024, 21:36 WIB

Saber Pungli Gelar Kordinasi Pencegahan Praktik Pungli di Sukabumi

Pungutan liar (Pungli) masih menjadi masalah serius di beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi.
Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi, sedang melakukan rapat kordinasi | Foto : Ilyas Supendi
Kecantikan16 April 2024, 21:21 WIB

Cara Mudah Agar Kulit Bersinar dengan Alami, Ini yang Harus Dilakukan

Kulit yang bersinar dan sehat adalah impian setiap orang. Namun, dengan banyaknya produk perawatan kulit di pasaran, seringkali kita lupa bahwa alam menyediakan segala yang kita butuhkan untuk merawat kulit kita dengan baik.
Ilustrasi kulit wajah bersinar. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih16 April 2024, 21:20 WIB

Habib Mulki Resmi Daftar di PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada Sukabumi 2024

Habib Mulki resmi mendaftarkan diri ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai Bacalon Bupati / Wakil Bupati pada Pilkada 2024.
Habib Mulki, resmi mendaftar di PDIP untuk maju di Pilkada Sukabumi 2024 | Foto : Ist
Sehat16 April 2024, 21:00 WIB

8 Manfaat Kacang Kedelai Bagi Kesehatan, Salah Satunya Turunkan Kolesterol

Kacang kedelai adalah jenis kacang-kacangan yang berasal dari tanaman kedelai (Glycine max), yang merupakan bagian dari keluarga kacang-kacangan (Fabaceae).
Ilustrasi kacang kedelai. (Sumber : Pixabay)
Sehat16 April 2024, 21:00 WIB

Mengatur Kadar Gula Darah! Alasan Mengapa Anda Harus Tidur Nyenyak di Malam Hari

Alasan tidur nyenyak di malam hari membantu mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi - Alasan tidur nyenyak di malam hari membantu mengatur kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Freepik.com/@wavebreakmedia_micro).
Sukabumi Memilih16 April 2024, 20:49 WIB

Jadi Pendaftar Ketiga di Demokrat, Zaenul Siap Maju di Pilkada Sukabumi 2024

Mantan Kadis Perizinan Kabupaten Sukabumi, Zaenul, secara resmi mendaftar menjadi peserta dalam konstestasi Pilkada Sukabumi 2024 melalui Partai Demokrat, hari ini, Selasa (16/4/2024).
Zaenul resmi mendaftar sebagai calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari Partai Demokrat, Selasa (16/4/2024) | Foto : Ist
Life16 April 2024, 20:31 WIB

9 Cara Agar Betah Saat Merantau, Ini yang Harus Dilakukan

Merantau adalah praktik tradisional di banyak budaya di mana seseorang meninggalkan tempat asalnya untuk tinggal sementara atau secara permanen di tempat yang jauh.
Ilustrasi merantau. (Sumber : pixabay/goesto)
Sehat16 April 2024, 20:30 WIB

Resep Seduhan Daun Alpukat untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

Seduhan daun alpukat dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Ilustrasi - Seduhan daun alpukat dipercaya dapat membantu menurunkan kadar gula darah. (Sumber : Pixabay.com/@FoodieFactor/Istimewa).