9 Penyebab Kiamat yang Mungkin Terjadi di Masa Depan

Selasa 07 Desember 2021, 18:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kiamat merupakan hari terakhir dari kehidupan di Bumi. Peristiwa ini tertulis di berbagai kitab suci. Kiamat bisa terjadi kapanpun di masa depan.

Jika ditilik, Kiamat sebenarnya berpotensi terjadi dengan berbagai faktor dari sisi ilmiah. Saat ini, beberapa teknologi memiliki potensi mengakibatkan Kiamat tersebut. Selain teknologi, keadaan alam di Bumi pun memungkinkan terjadinya Kiamat.

Jika teknologi dan keadaan alam tidak dapat terkontrol dengan baik, bukan tidak mungkin Kiamat bisa terjadi lebih cepat. Berikut ini sembilan faktor penyebab Kiamat dari sisi ilmiah.

1. Kehancuran Ekologis

photoKehancuran ekologis diakibatkan oleh rusaknya ekosistem dan rantai makanan. - (gatescambridge.com)

Manusia didukung oleh semua sistem yang memberikan kemudahan untuk menjalani hidup. Namun, jika sistem tersebut tidak terkontrol maka akibatnya adalah gangguan ekosistem.

Ekosistem dunia bergantung pada keseimbangan yang kini sudah mulai terganggu, seperti yang terlihat dari awal mulai dari perubahan iklim hingga kepunahan jenis hewan. Contoh dari gangguan ekosistem salah satunya adalah penurunan populasi lebah yang menyebabkan rendahnya penyerbukan pada tanaman.

Gangguan ekosistem tersebut memiliki efek domino terhadap aspek lain, yang pada akhirnya bermuara pada kehancuran ekologis.

Runtuhnya sistem ekologis akan menjerumuskan umat manusia ke dalam era kekacauan, dengan konsekuensi yang berpotensi apokaliptik atau Kiamat.

2. Letusan Super Gunung Berapi

photoLetusan super gunung berapi dapat menghancurkan sebagian besar permukaan Bumi. - (history.co.uk)

Selama periode awal pembentukan Bumi, aktivitas seismik yang parah secara konsisten menyebabkan permukaan Bumi bergerak terus-menerus. Hal Ini akhirnya menyebabkan pembentukan massa tanah yang naik di atas permukaan laut ataupun sebaliknya.

Bukti dari proses seismik ini dapat kita disaksikan saat ini, gunung berapi seolah hidup dibarengi dengan aktivitas seismik lainnya yang mengguncang planet ini, dan mengeluarkan cairan magma yang ada jauh di bawah kerak Bumi.

Para Ilmuwan percaya bahwa letusan gunung berapi super benar-benar dapat mengakhiri dunia. Namun terdapat syarat agar letusan gunung berapi super dapat menyebabkan Kiamat yakni muntahan lava dan awan panas dahsyat, yang meliputi area sekitar 1.000 kilometer persegi.

Letusan gunung berapi dahsyat tidak hanya menghancurkan sebagian besar permukaan Bumi, namun juga akan menimbulkan cukup banyak debu dan kotoran untuk mengaburkan Matahari dan mencemari Atmosfer.

Letusan gunung Krakatau pada tahun 1883 dan gunung Tambora pada tahun 1815 mampu mengacaukan kehidupan di Bumi. Namun kedua letusan tersebut belum cukup untuk menyebabkan 'Kiamat'.

3. Pandemi Global

photoPandemi global bertanggung jawab atas pengendalian populasi Manusia sepanjang sejarah. - (gnss.asia)

Salah satu penyebab potensial Kiamat yang paling tidak terduga adalah pandemi global, yang telah bertanggung jawab atas pengendalian populasi sepanjang sejarah.

Beberapa abad ke belakang terjadi wabah pes, yang mengurangi populasi planet ini hingga sepertiga. Selain itu ada wabah Flu Spanyol, yang menginfeksi sekitar 500 juta orang, membunuh antara 10% hingga 20% dari mereka yang jatuh sakit. Dan kini, wabah COVID-19 yang sedang melanda seluruh dunia.

Pandemi modern saat ini yang dapat memicu kepunahan Manusia secara masal yakni ebola, AIDS, H1N1 dan penyakit mematikan lainnya yang mungkin dapat bermutasi sehingga semakin ganas dan resisten terhadap obat-obatan.

4. Asteroid

photoSetiap harinya terdapat Asteroid yang berpotensi menghantam Bumi. - (wallpaper13.com)

NASA saat ini telah mendeteksi sekitar ribuan asteroid yang melewati Tata Surya kita. Ribuan Asteroid tersebut dapat berpotensi menghantam planet kita.

Para peneliti percaya bahwa sekali setiap 20 juta tahun atau lebih, sebuah asteroid yang panjangnya melebihi lima kilometer membuat dampak pada Bumi.

Asteroid yang menghantam Bumi melepaskan energi yang setara dengan 100 ribu kali bom terbesar yang diledakkan oleh Manusia. Jenis tumbukan ini akan menghancurkan negara sebesar Belanda, atau, jika mendarat di lautan, menciptakan gelombang pasang yang belum pernah terjadi sebelumnya yang akan menyapu sebagian besar daratan.

Mirip dengan skenario gunung berapi super, atmosfer akan tertutup oleh debu dan awan partikel, sehingga menghalangi Matahari.

Baca Juga :

5. Perang Nuklir

photoDampak perang nuklir sama seperti yang ditimbulkan hantaman asteroid. - (nationalinterest.com)

Meskipun perjanjian anti-nuklir setuju untuk mengurangi jumlah bom nuklir yang digunakan oleh pihak militer manapun, namun masih banyak negara memiliki hulu ledak nuklir untuk kepentingan pertahanan.

Rata-rata, masing-masing perangkat hulu ledak memiliki kekuatan ledakan 33.500 kiloton, lebih dari cukup untuk menghancurkan sebagian besar permukaan planet ini.

Namun, kemungkinan dampak radioaktif akan menghabisi umat manusia secara keseluruhan, menghancurkan kehidupan organik dan merusak persediaan air tawar di Bumi. Dampak perang nuklir ini mirip dengan dampak asteroid dan potensi gunung berapi super.

6. Makhluk Sintetis

photoMakhluk sintetis bisa menciptakan kerusakan pada kehidupan makhluk hidup. - (quantamagazine.org)

Teknologi masa depan yang luar biasa menjanjikan terciptanya kehidupan yang lebih baik bagi kita semua. Namun teknologi tersebut juga dapat digunakan untuk melakukan ‘self-killing’.

Dalam kasus biologi sintetik yang dibuat melalui rekayasa genetika, kesalahan sederhana atau ilmuwan ‘gila’ dapat melepaskan organisme yang lebih mematikan daripada pandemi yang diciptakan oleh alam.

Makhluk sintetis dapat menghancurkan bagian penting dari ekosistem kita atau bahkan menghancurkan genetika Manusia yang vital sehingga terciptalah kehancuran dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

7. Perubahan Iklim Ekstrim

photoPerubahan iklim dapat mengakibatkan banyak penderitaan pada Manusia dan makhluk hidup lain. - (timesofisrael.com)

Bumi saat ini sedang mengalami rekor suhu global terpanas, gelombang cuaca buruk, lapisan es yang mencair dan naiknya permukaan laut.

Semua gejala perubahan iklim di atas sangat menakutkan dan telah mengakibatkan banyak penderitaan manusia, tetapi mungkin hasil yang paling menakutkan akan terjadi jika suhu global rata-rata naik 7 derajat Celcius.

Sekitar setengah dari populasi bumi akan mengalami kondisi yang membuat fisiologi manusia tidak mungkin mendinginkan dirinya sendiri dengan berkeringat selama musim panas. Selain itu, kondisi ini juga dapat membuat Amerika Serikat bagian Timur, sebagian Cina dan India sama sekali tidak dapat dihuni.

Kenaikan suhu global rata-rata 10 derajat celsius pada akhirnya akan membuat sebagian besar Bumi yang berpenduduk tidak dapat dihuni karena keterbatasan fisiologi manusia.

8. Nanotechnology

photoNanotechnology dapat digunakan sebagai senjata yang membahayakan kehidupan. - (wallpapercave.com)

Nanotechnology adalah inovasi Manusia fantastis lainnya yang memiliki kapasitas untuk mempermudah jalannya kehidupan.

Kemampuan untuk mengendalikan mesin kecil yang dapat memanipulasi potongan-potongan kecil materi pada tingkat seluler dan molekuler, sehingga dapat meningkatkan kualitas perawatan medis yang menghancurkan penyakit seperti kanker.

Teknologi ini juga dapat menciptakan solusi untuk menghilangkan polusi dan racun dari lingkungan, bahkan meningkatkan hasil pertanian, serta mempermudah pembuatan bahan makanan..

Namun, Nanotechnology juga dapat digunakan sebagai senjata tak terbendung yang membahayakan kehidupan Manusia. Masalah potensial lain dari Nanotechnology adalah kemungkinan terjadi replikasi tak terkendali yang menciptakan partikel-partikel kecil yang dapat mencemari atmosfer.

9. Robot

photoRobot dapat mengambil alih posisi Manusia dalam kehidupan. - (analyticsinsight.net)

Menurut para ilmuwan, penyebab Kiamat yang paling mungkin terjadi adalah Robot (Kecerdasan Buatan).

Peneliti kecerdasan buatan menggunakan kecerdasan Manusia sebagai acuan dan template. Sehingga kecerdasan buatan melakukan penjiplakan dari Manusia dan kemudian dimodifikasi serta ditingkatkan sedemikian rupa sehingga mengalahkan Manusia itu sendiri.

Gambaran itu pada akhirnya dapat mereplikasi sisi gelap dari sifat manusia yang mendambakan kekuasaan, keserakahan, dan dominasi atas bentuk kehidupan lain.

Meskipun kecerdasan buatan kemungkinan akan benar-benar membantu menyelamatkan umat Manusia dari kebodohannya sendiri. Namun, ada juga kemungkinan kecil tetapi tidak signifikan bahwa kecerdasan buatan menjadi bentuk kehidupan yang unggul dan bekerja untuk membasmi apa yang dianggapnya sebagai parasit di Bumi yakni umat manusia.

Koleksi Video Lainnya:

Cabut Kuku Korban, Polres Sukabumi: 5 Tahun Penjara untuk Pelaku Kekerasan Anak

Bangunan Ponpes Al Barokah di Cibitung Sukabumi Terbakar

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Science19 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 April 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Nasional19 April 2024, 03:16 WIB

Diduga Merayu Anggota PPLN, Ketua KPU RI Dilaporkan ke DKPP dengan Tuduhan Asusila

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) dan LBH APIK melaporkan Ketua KPU Hayim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Foto : Youtube KPU
Internasional19 April 2024, 02:43 WIB

28 Karyawan Dipecat, Buntut Protes Kontrak Kerja Google dengan Militer Israel

Google memecat sejumlah karyawan setelah diketahui melakukan protes terhadap kondisi tenaga kerja dan kontrak perusahaan dengan militer Israel.
Kantor Google di San Francisco | Foto : Ist
Internasional19 April 2024, 02:02 WIB

Bencana Banjir Melanda Dubai, Ilmuan Peringatkan Hal Ini

Bencana alam berupa banjir melanda Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa (16/4/2024), setelah hujan deras mengguyur negara tersebut.
Bencana Banjir Melanda Dubai | Foto : Capture video youtube HAG Weather
Keuangan19 April 2024, 01:29 WIB

6 Tanda Kamu Lebih Cocok Jadi Pebisnis Ketimbang Karyawan, Ini Buktinya

Sesungguhnya ada beberapa tanda yang menjadi petunjuk orang lebih cocok jadi pebisnis daripada karyawan
Tanda orang lebih cocok jadi pebisnis  | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Inspirasi19 April 2024, 01:19 WIB

5 Tipe Overthinking yang Sering Dialami Banyak Orang, Kamu Termasuk yang Mana?

Overthingking sejatinya dibagi ke dalam beberapa tipe yang mungkin jarang diketahui banyak orang. Mari simak penjelasan berikut
Tipe orang overthingking | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi19 April 2024, 00:53 WIB

Warga Keluhkan Sampah Dekat Terminal Sagaranten Sukabumi, Tidak Ada TPS Meski Iuran

Sejumlah pedagang dan warga mengeluhkan pengolahan sampah di sekitar Terminal Sagaranten Kabupaten Sukabumi
Warga Sagaranten sedang membersihkan sampah yang menumpuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 00:03 WIB

ASN di Sukabumi Balik Tuduh Istrinya yang Lakukan KDRT, Akan Dilaporkan Jika Tak Minta Maaf

ASN di Sukabumi membantah tuduhan KDRT. Ia menyebut informasi yang disampaikan oleh istrinya melalui kuasa hukumnya merupakan kebohongan, tidak sesuai fakta, dan terlalu dilebih-lebihkan.
Huasa hukum BCA, Muhammad Adad Maulana saat menunjukan bukti KDRT yang dilakukan oleh DM kepada BCA | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi18 April 2024, 23:16 WIB

Pelajar dan Forkopimcam Cisolok Bersihkan Pantai Karang Hawu Pasca Libur Lebaran 2024

Usai cuti libur lebaran 2024, Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024).
Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024) | Foto : Ilyas Supendi
DPRD Kab. Sukabumi18 April 2024, 22:56 WIB

Anggota DPRD Beri Apresiasi Libur Lebaran 2024 di Sukabumi Nihil Korban Jiwa

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tim gabungan atas keberhasilan mereka dalam meningkatkan keamanan di objek wisata selama libur Lebaran 2024.
Badri Suhendi, Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi