Antikythera Mechanism, Komputer Kuno Prediksi Pergerakan Tata Surya

Selasa 16 Maret 2021, 13:18 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Selama kurang lebih seratus tahun sejumlah ilmuwan mencoba memecahkan misteri Antikythera Mechanism, komputer berusia 2.000 tahun yang dulu digunakan orang Yunani kuno untuk menghitung pergerakan dan posisi planet-planet dalam sistem tata surya.

Para peneliti dari University College London (UCL) mengklaim bisa memecahkan misteri itu. Penelitian terhadap teknologi kuno tersebut sebetulnya telah dimulai pada tahun 1901 silam, ketika sejumlah penyelam yang awalnya mencari spons laut di kepulauan Aegea, Yunani. 

Mereka menemukan sebuah bangkai kapal yang diduga dibuat pada zaman Romawi kuno. Para penyelam bersama dengan sejumlah peneliti lalu masuk ke dalam bangkai kapal tersebut dan menemukan sebuah benda aneh yang ternyata sebuah komputer astronomi klasik nan langka yang akhirnya diberi nama Antikythera Mechanism

Baca Juga :

Komunitas ilmuwan dari seluruh Eropa dan Amerika Serikat berdatangan untuk melihat komputer tua berusia 2.000 tahun tersebut.

Sejak saat itu, ilmuwan dari berbagai negara lain pun ikut meneliti komputer tersebut bahkan ada yang berusaha mempelajari cara kerja Antikythera Mechanism serta bagaimana masyarakat kuno dulu membuat perangkat luar biasa itu.

Setiap tahun, ilmuwan datang mencoba memecahkan misteri komputer kuno ini, tetapi mereka hanya menemui kegagalan. 

Lalu, sejumlah peneliti dari UCL datang dengan pendekatan baru, yaitu menggunakan kombinasi gambar dari teknologi sinar X serta memadukan metode analisis matematika Yunani kuno.

Pendekatan kedua, para peneliti tersebut membangun replika digital sistem roda gigi di bagian depan komputer kuno tersebut, karena bagian depan ini kerap kali luput dari perhatian komunitas ilmiah sebelumnya yang telah meneliti benda ini semenjak 1901. 

Para peneliti UCL akan mencocokannya dengan bukti fisik dan prasasti yang terukir di perunggu zaman Yunani kuno.

Setelah para peneliti UCL memperhatikan Antikythera Mechanism, pada replika digital menunjukan sebuah kubah pusat mewakili planet Bumi yang dikelilingi oleh fase bulan, matahari, konstelasi zodiak, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus.

Profesor Tony Freeth, penulis utama penelitian ini mengatakan, model atau pendekatan yang mereka lakukan menjadi yang pertama berhasil sesuai dengan semua bukti fisik yang ada.

"Cocok dengan deskripsi dalam prasasti ilmiah di Mekanisme Antikythera," ungkap Tony dilansir dari Daily Mail.

photoAntikythera Mechanism Planet - (sciencephoto.com)</span

Matahari, Bulan dan planet-planet yang ditampilkan dalam replika tersebut membuat para peneliti terkesan dengan teknologi visioner yang ada di zaman Yunani kuno. Roda gigi pada bagian depan Antikythera Mechanism membentuk gerakan planet, matahari, fase kalender bulan dan posisi konstelasi zodiak.

Antikythera Mechanism hanya dapat menganalisis pergerakan lima planet saja, karena para ilmuwan Yunani kuno di zaman itu hanya mengetahui planet Bumi, Merkurius, Venus, Jupiter dan Saturnus.

Meski prinsip dasar geosentrisme telah ada sejak era Aristoteles, detail sistem astronomi yang ada pada komputer kuno tersebut belum dijadikan sebagai rujukan atau standar alat penelitian tentang luar angkasa pada di zaman itu.

Di sisi lain, seorang ilmuwan matematika dan filsuf Yunani kuno terkenal bernama Pythagoras membantah model Antikythera Mechanism, ia menyebut bahwa Bumi bukan sebagai pusat alam semesta. Ia mengatakan, Bumi berputar mengelilingi sebuah bola api (Matahari, red). Antikythera Mechanism menganut prinsip astronomi Ptolomeus yang artinya Bumi adalah pusat alam semesta.

Pada akhirnya, sistem Ptolemaik (prinsip astronomi yang mengatakan setiap planet digerakkan oleh suatu sistem atau dalam hal ini adalah Matahari sebagai pusat tata surya, red) yang dibuat oleh astronom Yunani-Mesir, Claudius Ptolemaeus akhirnya menjadi standar penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu astronomi.

Para peneliti mengatakan, Antikythera Mechanism menampilkan pergerakan matahari, bulan, planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus pada sebuah cincin konsentris (mempunyai pusat yang sama, red).

Antikythera Mechanism Ditemukan Tidak Utuh

photoAntikythera Mechanism System - (sciencephoto.com)</span

Tim peneliti dari UCL memulai pekerjaan bekerja sama dengan Michael Wright, mantan kurator teknik mesin di Science Museum London. Mereka membangun sistem pertama yang dapat diterapkan pada bagian depan Antikythera Mechanism.

Sistem pertama ini menghitung gerakan planet dan periode dengan tampilan penunjuk koaksial dari sebuah Cosmos. Namun, Wright gagal membuat sistem yang dibangunnya untuk dapat beroperasi penuh.

Yang paling rumit adalah sejak ditemukannya Antikythera Mechanism, ternyata komputer ini ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh. Hanya sepertiga yang utuh dan lainnya terpecah ke dalam 82 fragmen.

Fragmen terbesar dikenal dengan sebutan Fragmen A, menunjukan fitur bantalan, pilar dan balok. Lalu ada Fragmen D yang menampilkan disk 63 roda gigi dan sebuah pelat di dalamnya.

Sebelumnya, proyek pengungkapan misteri Antikythera Mechanism pernah juga dilakukan pada tahun 2005, pada saat itu penelitian ini hanya terbatas pada pengungkapan ribuan karakter teks yang tersembunyi di dalam fragmen yang berhasil ditemukan. 

Inilah yang membantu tim UCL untuk merekonstruksi perangkat tersebut. Dua angka kritis dalam sinar X pada sampul depan, 462 tahun dan 422 tahun, secara akurat mewakili siklus Venus dan Saturnus.

Ketika diamati dari Bumi, siklus planet terkadang membalik gerakannya terhadap bintang. Siklus variabel juga harus dilacak dalam waktu yang sangat lama, untuk mendapatkan prediksi posisi planet-planet tersebut secara akurat.

Tantangan Baru Misteri Antikythera Mechanism

photoSistem Tata Surya - (theplanets.org)</span

Aris Dacanalis, anggota tim peneliti UCL mengatakan, astronomi klasik pada milenium pertama sebelum masehi sebetulnya berasal dari Babilonia, tapi tidak ada dalam catatan sejarah yang menunjukan bagaimana orang Yunani kuno ini berhasil menemukan siklus 462 tahun untuk planet Venus dan 442 tahun untuk planet Saturnus.

Tim UCL menjelaskan, siklus kedua planet itu dapat diprediksi menggunakan Antikythera Mechanism yang menggunakan model matematika Yunani kuno. Tim peneliti juga kini tengah berusaha memulihkan siklus planet-planet yang tersisa seperti Merkurius dan Jupiter.

David Higgon, salah satu anggota tim penelitian mengatakan, mereka berhasil mencocokan bukti Fragmen A dan D dengan mekanisme pergerakan planet Venus.

"Kami memodelkan hubungan periode 462 tahun pada planet ini dengan roda gigi yang ada pada Antikythera Mechanism," kata David.

Selain itu, Profesor Freeth yang tergabung dalam penelitian ini juga menambahkan, tim peneliti akan menciptakan mekanisme inovatif untuk memprediksi pergerakan semua planet dengan menghitung siklus astronomi menggunakan Antikythera Mechanism.

Pertanyaannya, bagaimana gagasan Antikythera Mechanism ini dibuat? Bagaimana membuktikan relevansinya dengan era ilmu astronomi saat ini. Inilah tantangan khusus berikutnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Food & Travel25 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Daun Mahkota Dewa untuk Mengatur Gula Darah, Ini 7 Langkahnya!

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi rebusan atau ramuan herbal apa pun, termasuk rebusan daun mahkota dewa.
Cara Membuat Rebusan Daun Mahkota Dewa. Foto: Instagram/@kebuhbuahkita
Science25 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 April 2024, Pagi Cerah Berawan dan Siang Potensi Hujan

Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat.
Ilustrasi - Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat. (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 00:04 WIB

Ditutup 25 April, DPC Demokrat Jaring 7 Bacalon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi

Tercatat sebanayk tujuh orang yang menyatakan akan maju menjadi calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan maju melalui partai demokrat
Bambang Topan Firmasyah bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024 saat mendaftar di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 23:27 WIB

Dinas PU Perbaiki Titik Kerusakan di Jalan Ahmad Yani Palabuhanratu Sukabumi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melakukan perbaikan jalan rusak yang sempat menjadi keluhan warga di ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi perbaiki jalan Jendral Ahmad Yani di Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 22:55 WIB

Pelaksanaan PSAJ Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi Diikuti 25.576 Siswa

Pelaksanaan ujian sekolah kini berganti nama menjadi Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi saat mengikuti Penilauan Sumatif Akhir Jenjang atau PSAJ | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 April 2024, 22:03 WIB

Pengelola Parkir Pasar Surade Sukabumi Anggap Keluhan Pengunjung Bahan Evaluasi

Pengelola parkir di Pasar Surade Kabupaten Sukabumi memberikan tanggapan terkait keluhan pengunjung soal tata cara memungut uang parkir yang dilakukan oleh petugas.
Kondisi pasar Surade Sukabumi pada, Rabu (24/4/2025) | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi24 April 2024, 21:13 WIB

Pria Paruh Baya Tewas Tergantung di Bojonggenteng Sukabumi Tinggalkan Secarik Surat

Belum diketahui motif bunuh diri yang dilakukan pria paruh baya di Bojonggenteng Sukabumi tersebut.
(Foto Ilustrasi) Pria paruh baya ditemukan tewas tergantung di Bojonggenteng Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sehat24 April 2024, 21:00 WIB

Kaya Vitamin C, Inilah 10 Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan

Jeruk Bali mengandung vitamin C yang tinggi, yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan luka, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan. Foto: Instagram/@uyah_oyok
Life24 April 2024, 20:40 WIB

Mengejutkan, Ini 10 Alasan Mengapa Anak Berperilaku Buruk dan Cara Menanganinya

Anak-anak umumnya akan menunjukkan perasaan dan keinginan mereka dalam bentuk perilaku yang belum mampu diutarakan dengan beberapa alasan yang mengejutkan.
Ilustrasi anak berperilaku buruk. (Sumber : Freepik)