WWF: Rusaknya Hubungan Manusia dengan Alam Bisa Sebabkan Pandemi Lain

Selasa 23 Juni 2020, 13:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Menurut World Wide Fund for Nature (WWF), rusaknya hubungan manusia dengan alam bisa menyebabkan pandemi di masa depan.

Dalam laporan baru berjudul Covid-19: Seruan Mendesak untuk Melindungi Manusia dan Alam, konservasi NGO berpendapat bahwa eksploitasi satwa liar dan sistem pangan yang tidak berkelanjutan di Bumi, berisiko memunculkan penyakit zoonosis baru yang disebabkan oleh patogen yang melompat dari hewan ke manusia, dengan risiko lebih tinggi dari sebelumnya.

Sebagian besar wabah penyakit utama di dunia dalam beberapa dekade terakhir, termasuk Covid-19, SARS, MERS, Ebola, Zika, Nipah, HIV, flu babi, dan flu burung adalah penyakit zoonosis yang berasal dari hewan yang tidak hidup bersama manusia. Hubungan manusia dengan lingkungan dan satwa liar saat ini sangat meningkatkan jumlah peluang menularnya patogen kepada manusia.

Laporan tersebut menyebut bahwa penyakit zoonosis baru muncul pada tingkat yang mengkhawatirkan, sebagian besar disebabkan oleh eksploitasi manusia terhadap lingkungan dan satwa liar.

Sebagian besar peningkatan risiko terkait dengan sistem pangan Bumi saat ini. Pertama, deforestasi dan konversi lahan skala besar untuk pertanian meningkatkan interaksi antara satwa liar, ternak, dan manusia.

Sebagai contoh, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports pada 2017 menemukan bahwa deforestasi yang luas di Afrika Barat dan Tengah, sangat meningkatkan kontak antara manusia dan spesies inang potensial Ebola, seperti kelelawar buah dan primata. Hal ini mengarah pada potensi yang lebih besar untuk penyebaran virus dari inang ke manusia.

Kedua, perdagangan pangan global dan standar keamanan pangan yang buruk menimbulkan adanya potensi paparan yang tinggi selama praktik perdagangan, penanganan, dan persiapan. "Kita harus segera mengenali hubungan antara perusakan alam dan kesehatan manusia, atau kita akan segera melihat pandemi berikutnya. Kita harus bekerja dengan alam, bukan menentangnya," ucap Marco Lambertini, Direktur Jenderal WWF Internasional, seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (23/6/2020).

Untuk mengatasi masalah ini, laporan WWF mendesak pemerintah untuk berkomitmen pada "Kesepakatan Baru untuk Alam dan Manusia" demi memulihkan alam pada 2030 untuk kepentingan semua orang di Bumi.

Hal itu akan melibatkan banyak perubahan, seperti menghentikan konversi lahan dan deforestasi untuk pertanian, serta perlindungan yang lebih besar terhadap penghentian perdagangan satwa liar yang ilegal dan tidak diatur.

Laporan ini juga menyerukan paket stimulus dan investasi publik untuk membantu mengurangi kemiskinan dan membantu transisi masyarakat lokal sambil melindungi mata pencaharian, hak, dan budaya mereka.

Sebagian besar dari perubahan tersebut akan bergantung pada perubahan global sistemik yang mendasar karena hubungan yang sangat saling terkait antara masalah lingkungan, krisis kesehatan, budaya, dan ekonomi global.

WWF menyebut respons lintas sektor diperlukan dalam perubahan ini, seperti mempromosikan sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan efisien, mendorong pola makan yang lebih sehat, hingga mengurangi kelebihan produksi dan konsumsi.

sumber: suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin