Mahasiswa UI Bikin Aplikasi Asesmen Risiko COVID-19 EndCorona

Rabu 01 April 2020, 13:37 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa Universitas Indonesia dari Fakultas Kedokteran (FKUI) dan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom UI) mengembangkan platform penyedia asesmen risiko terkena COVID-19 bernama EndCorona. Dilansir dari tempo.co, aplikasi itu dilengkapi dengan berbagai fitur yang membantu masyarakat dalam menghadapi wabah COVID-19 di Indonesia.

Dalam peluncuran yang dilakukan secara live streaming di akun YouTube Medicine UI, Founder EndCorona Arya Lukmana menerangkan EndCorona bisa mengasesmen gejala pengguna dan wadah bagi masyarakat untuk memahami pandemi virus corona.

“Yang kami angkat adalah kepanikan masyarakat terhadap pandemi, tidak adanya platform, kurangnya edukasi, maraknya berita hoaks dan kebingungan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi virus corona,” ujar mahasiswa FKUI itu, Rabu, 1 April 2020.

Selain Arya, beberapa mahasiswa lain yang ikut mengembangkan dari FKUI adalah Lubna Djafar, Sarah Latifa Raharja, Sania Zahrani, Violine Martalia, Irene Audrey D. P., Alifia Maharani, dan Aditya Parawangsa.

Sedangkan dari Fasilkom UI terdiri dari M. Fawwaz Syarif, Albertus Angga Raharja, Ricky Chandra J., Windi Chandra, M. Ashlah, Adyanissa F. Kirana, Eugene Brigita Lauw, dan Amrisandha Prasetyo. 

Platform tersebut hadir dalam bentuk aplikasi di sistem operasi Android dan iOS, situs web, serta kanal media sosial Instagram dan Twitter. Fitur yang hadir dalam aplikasi juga akan terdapat asesmen kerentanan COVID-19, hotline lengkap rumah sakit dan dinas kesehatan daerah, helpline FKUI, konten edukasi dan berita terpercaya, statistik harian, serta data tracking untuk penelitian.

“Hasil asesmen di dalam aplikasi kami bagi dalam empat kategori, yaitu risiko rendah, hati-hati, rentan, dan sangat rentan. Hasil ini didasarkan oleh pengkajian mendalam tim FKUI-RSCM dari jurnal ilmiah yang terpercaya,” tutur Arya. 

Selain itu, pengembangan aplikasi juga dibantu para pembimbing dari masing-masing fakultas, di antaranya Prasandhya A. Yusuf (Departemen Fisika Kedokteran FKUI/Klaster Medical Technology IMERI), Eric Daniel Tenda (Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI), Anindya P. Susanto (Departemen Fisika Kedokteran FKUI/Klaster Medical Technology IMERI) dan Dewi Friska (Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI).

Prasandhya menambahkan, aplikasi yang menggunakan teknologi cloud itu ide awalnya murni dari para mahasiswa, sementara dia dan dosen lainnya hanya sebagai pendamping. “Kegiatan ini diawali dengan membuat kuesioner yang divalidasi, yang akan terus dikembangkan fiturnya dalam mitigasi penyebaran COVID-19. Semoga bisa bermanfaat untuk Indonesia,” kata dia.

Menurut Prasandhya, aplikasi yang dibuat oleh tim multidisiplin ilmu itu diharapkan bisa memberikan informasi COVID-19 terkini, dan menangkal hoaks. “Dan dibuat sebagai bentuk partisipasi mahasiswa dan dosen dalam memutus rantai infeksi COVID-19 di Indonesia,” ujarnya.

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams